NEWS

Wapres Ma’ruf: China dari dulu jadi tempat menuntut ilmu

Wapres Ma'ruf: China dari dulu jadi tempat menuntut ilmu

Nanning (ANTARA) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Minggu, mengatakan Tiongkok selalu menjadi tempat belajar, apalagi saat ini negara tersebut merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dan ASEAN.”Bagi umat Islam, selalu ada perintah untuk ‘menuntut ilmu meski ke China’. Jadi, sudah ada perintahnya,” kata Ma’ruf dalam pertemuan dengan sejumlah jurnalis China di Nanning, Guangxi, China. .

Pertemuan tersebut terjadi usai menghadiri pembukaan China-ASEAN Expo (CAPEXPO) ke-20 di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning.

Oleh karena itu, China adalah tempat yang penting untuk teknologi, pengolahan pertambangan dan sebagainya, sehingga (kita) perlu bekerja sama, ”ujarnya.

Ia mengulangi apa yang disampaikannya dalam sambutan pembukaan pameran bahwa kolaborasi untuk pertumbuhan ekonomi itu penting.

“Karena kerjasama ini mencakup ASEAN, maka Tiongkok menjadi mitra strategis ASEAN. Dan penting juga untuk memperkuat integrasi ekonomi regional. Ini merupakan implementasi dari Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan diyakini akan memberikan kontribusi yang besar,” kata Ma. ‘ruf, menambahkan.

Dalam kunjungannya ke Nanning, Wapres juga meresmikan Paviliun Komoditi yang berisi 84 stand yang sebagian besar merupakan UMKM Indonesia.

“Ini platform offline untuk branding produk Indonesia. Platform online juga kita manfaatkan,” kata Ma’ruf.

Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, Paviliun Komoditi menempati area seluas 2.150 meter persegi dan berisi berbagai produk dari empat kategori: makanan dan minuman, fesyen dan aksesoris, furnitur dan perlengkapan rumah. , dan keindahan.

Ia menambahkan, paviliun tersebut dibangun atas kerja sama Kementerian Perdagangan RI, BUMN, dan swasta Indonesia, serta pemerintah Guangzhou.

Ia berharap CAEXPO ke-20 dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.

“Serta membawa produk-produk Indonesia yang berkualitas, tidak hanya ke Tiongkok dan ASEAN, tapi juga ke kancah global lainnya,” ujarnya.

CAEXPO merupakan implementasi hasil KTT Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) ke-7 tahun 2003 yang diselenggarakan sejak tahun 2004 untuk mempromosikan perdagangan, kerja sama investasi, transfer teknologi, dan hubungan industrial. Indonesia rutin mengikuti pameran ini setiap tahunnya.

Selain Paviliun Komoditi, pada tahun ini Indonesia juga membuka Paviliun Nasional seluas 160 meter persegi yang menampilkan keindahan dan potensi Provinsi Kalimantan Tengah.

Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2018-2022), volume perdagangan kedua negara meningkat sebesar 17,69 persen.

Pada Januari–Juni 2023, volume perdagangan Indonesia-Tiongkok mencapai 61,59 miliar dollar AS (sekitar Rp 946,5 triliun), atau meningkat 0,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Indonesia mencatat surplus sebesar 838,69 juta dollar AS pada periode tersebut. .

Baca juga: Wakil Presiden Tiba di Shanghai Temui Pengusaha Produk Halal
Baca juga: Wapres Ma’ruf: CAEXPO Bukti Interaksi Pelaku Usaha ASEAN-China

Reporter: Desca Lidya Natalia
Redaktur: Anton Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version