Bahan yang dihasilkan dari plastik daur ulang sangat mirip dengan vanila. Namun, dia dan dua pengulas lainnya belum mencicipinya. Pasalnya, proses ini merupakan yang pertama di dunia dan dianggap sebagai material baru oleh badan keamanan pangan. Jadi, tidak seorang pun boleh memakannya sampai sudah dipelajari secara menyeluruh dan dianggap aman oleh pemerintah.
“Kalau saya bilang ‘bahan dalam es krim berasal dari sampah plastik’, Anda pasti akan muak dengan hal itu,” kata Eleonora.
Desainer muda ini juga mengungkapkan bahwa pembuatan plastik daur ulang untuk es krim merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi limbah lingkungan. Padahal, hal ini bisa menyelamatkan masa depan terkait permasalahan sampah yang tidak ada habisnya di berbagai belahan dunia.
“Tetapi ketika Anda memahami bahwa pada dasarnya segala sesuatu adalah bagian dari ekosistem yang sama dan kita bahkan dapat menganggap plastik sebagai bagian dari ekosistem yang sama, maka hal ini menjadi sangat masuk akal. Kita harus secara drastis mengubah cara kita makan dan cara kita memandang makanan. Saya tidak mengatakan bahwa kita harus memandang masa depan makanan sebagai makanan sintetis atau super-olahan, namun bagi saya ini hanyalah masalah kompromi.” dia melanjutkan.