New York (ANTARA) – Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) didorong oleh saham-saham teknologi dan investor juga menantikan laporan inflasi dan data ekonomi lainnya pada pekan depan.Dow Jones Industrial Average naik 391,16 poin atau 1,15 persen menjadi 34.283,1, indeks S&P 500 naik 67,89 poin atau 1,56 persen menjadi 4.415,24, dan Indeks Komposit Nasdaq naik 276,66 poin atau 2,05 persen menjadi 13.798,11.
Nasdaq Composite yang padat teknologi membukukan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 26 Mei.
Pasar saham bangkit kembali dari kerugian di sesi sebelumnya setelah komentar hawkish Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengenai suku bunga. Penurunan pada hari Kamis mengakhiri kenaikan beruntun terpanjang dalam dua tahun untuk S&P 500 dan Nasdaq.
Investor fokus pada imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sedikit turun dari level tertingginya dalam 16 tahun dan kebijakan moneter saat mereka menilai apakah The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan kapan bank sentral mungkin mulai menurunkan suku bunga.
“Kami mengalami sedikit perubahan suku bunga di sini dan saya pikir itulah salah satu alasan kami melihat peningkatan ini selama beberapa minggu terakhir,” kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.
Pekan depan laporan indeks harga konsumen akan dicermati investor bersama dengan data harga produsen dan penjualan eceran, yang kemudian akan membentuk proyeksi suku bunga.
“Secara umum, ekspektasi yang dimiliki investor adalah data inflasi yang akan datang akan berdampak positif bagi pasar dan saya pikir mereka ingin mengambil langkah lebih awal dalam hal ini,” kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.
S&P 500 mencatat level penutupan tertinggi sejak 19 September.
Kesebelas sektor S&P 500 berakhir di wilayah positif, dipimpin oleh kenaikan 2,6 persen di sektor teknologi. Saham-saham megacap yang mendorong pasar menguat tahun ini juga menguat solid pada Jumat (10/11). Nvidia naik sekitar 3 persen, Meta Platforms naik 2,6 persen, dan Microsoft naik 2,5 persen.
“Orang-orang melihat teknologi megacap dan mengatakan bahwa di tengah kenaikan suku bunga dan perlambatan ekonomi, perusahaan-perusahaan ini tetap menjadi tempat terbaik dan bersedia membayar mahal untuk mereka,” kata Meckler.
Untuk minggu ini, Dow Jones naik sekitar 0,7 persen, S&P 500 naik 1,3 persen, dan Nasdaq naik 2,4 persen.
Membantu mendukung pasar saham adalah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10-tahun yang sedikit berubah pada 4,62 persen sehari setelah lonjakan yang sebagian didorong oleh lelang obligasi tenor 30-tahun yang lebih lemah dari perkiraan.
Data pada Jumat (10/11) menunjukkan sentimen konsumen AS turun selama empat bulan berturut-turut di bulan November dan ekspektasi inflasi rumah tangga kembali meningkat.
Saham Illumina turun 8 persen karena perusahaan pengujian genetik tersebut memangkas perkiraan laba setahun penuh untuk kuartal kedua berturut-turut.
Volume perdagangan di bursa AS adalah 10,2 miliar lembar saham dibandingkan dengan rata-rata 11 miliar lembar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Jumlah saham yang menguat melebihi jumlah saham yang turun dengan rasio 2,7 : 1, sedangkan untuk Nasdaq rasionya 1,6 : 1.
S&P 500 mencatat 70 titik tertinggi baru dalam 152 minggu dan 12 titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 61 titik tertinggi baru dan 353 titik terendah baru.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Citro Atmoko
Redaktur: Evi Ratnawati
HAK CIPTA © ANTARA 2023