New York (ANTARA) – Indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dipicu oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menyusul pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell.Indeks S&P 500 turun 36,6 poin atau 0,85 persen menjadi 4.278, Indeks Komposit Nasdaq turun 128,13 poin atau 0,96 persen menjadi 13.186,18, dan Dow Jones Industrial Average turun 250,91 poin atau 0,75 persen menjadi 33.414,17.
Powell mengatakan kepada Economic Club of New York bahwa para pejabat bank sentral berhati-hati dalam menetapkan kebijakan setelah kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu, namun ia menambahkan bahwa kekuatan perekonomian dan pasar tenaga kerja yang terus ketat dapat mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut.
“Imbal hasil Treasury AS tenor 10-tahun tampaknya akan cenderung lebih tinggi yang akan memberikan tekanan pada saham, setidaknya dalam jangka pendek,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Welthspire Advisors di Westport, Connecticut.
Baca juga: Wall Street anjlok karena tekanan kenaikan imbal hasil obligasi
Menurut Pursche, pelaku pasar berharap Powell akan mengindikasikan bahwa The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga dan secara efektif memberikan sinyal bahwa mereka harus menaikkan suku bunga lagi jika kekhawatiran inflasi terus meningkat.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun terus meningkat hingga hampir 5 persen, yang merupakan level tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Sementara itu, Indeks Volatilitas Cboe melonjak ke level tertinggi sejak Maret.
Data minggu ini menunjukkan permintaan konsumen yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat. Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Selasa mengatakan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam sembilan bulan.
Pasar tenaga kerja AS menunjukkan penguatan meski bank sentral telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022.
Baca juga: Wall Street Bervariasi, Nasdaq Jatuh Akibat Jatuhnya Saham Produsen Chip
Saham Tesla jatuh sehari setelah kinerja kuartal ketiga pembuat mobil listrik itu meleset dari ekspektasi pasar baik dari segi margin kotor, laba, dan pendapatan. CEO Tesla Elon Musk menyatakan keprihatinannya atas kenaikan suku bunga yang mempengaruhi permintaan.
Sektor real estate yang sensitif terhadap suku bunga turun 2,4 persen dan merupakan sektor dengan kinerja terburuk di S&P 500.
Saham Netflix melonjak 16,1 persen setelah menaikkan harga sejumlah paket di Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis setelah menambah sembilan juta pengguna pada kuartal ketiga.
Sedangkan saham American Airlines naik 0,8 persen setelah perusahaan menunjukkan laporan optimis. Pada Rabu (19/10), saham maskapai penerbangan turun tajam setelah United Airlines memperkirakan laba kuartal berjalan di bawah ekspektasi analis.
Volume perdagangan di bursa AS adalah 11,82 miliar lembar saham dibandingkan dengan rata-rata 10,5 miliar lembar saham untuk satu sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Jumlah saham yang melemah melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 3,96:1, sedangkan Nasdaq rasionya 2,96:1.
S&P 500 mencatat 2 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 37 titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 15 titik tertinggi baru dan 370 titik terendah baru.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Adi Biru
HAK CIPTA © ANTARA 2023