NEWS

Wajib militer adalah singkatan dari wajib militer, ini aturan dan negara yang berlaku

Wajib militer adalah singkatan dari wajib militer, ini aturan dan negara yang berlaku


Sebagai contoh, ancaman terus menerus yang ditimbulkan oleh Korea Utara terhadap Korea Selatan, termasuk ancaman serangan nuklir yang menghantui, merupakan salah satu faktor kunci yang menjaga relevansi sistem wajib militer (Wamil) bagi warga negara laki-laki Korea Selatan.

Seperti dikutip dari sumber berita SBS.com, ancaman yang dihadapi Korea Selatan dari negara tetangganya di utara yang tidak stabil menjadi alasan kuat untuk melanjutkan program Wajib Militer di negara tersebut.

Konflik yang sedang berlangsung antara Korea Utara dan Selatan dari tahun 1950 hingga 1953, yang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, menunjukkan bahwa ketahanan dan kesiapan militer yang kuat untuk menanggapi ancaman tetap menjadi aspek penting dalam dinamika regional yang kompleks.

Bagi individu yang ditugaskan untuk bertugas di Dinas Militer, terdapat beragam pilihan yang tersedia dalam memilih cabang atau lembaga militer tertentu. Angkatan Darat mewajibkan peserta pelatihan untuk bertugas selama 21 bulan, sedangkan Angkatan Udara memerlukan 24 bulan, dan Angkatan Laut mengatur waktu dinas sekitar 23 bulan.

Masih melansir dari sumber yang sama, dalam rangka diversifikasi tugas militer, individu yang mengikuti wajib militer juga diberikan pilihan menjadi anggota polisi dengan masa dinas 21 bulan atau petugas pemadam kebakaran selama 23 bulan.

Sebelumnya, sistem wajib militer di Korea Selatan memperbolehkan laki-laki untuk menunda wajib militer hingga mencapai usia 30 tahun. Namun, ada perubahan signifikan yang dilakukan melalui amandemen Undang-Undang Pendaftaran Militer pada 1 Agustus 2018.

Perubahan ini mengurangi batas usia penundaan wajib militer menjadi 28 tahun. Seiring dengan perkembangan kebutuhan pertahanan dan kebijakan negara, sebagaimana diinformasikan dalam laporan yang sama.

Di Indonesia, tidak ada sistem wajib militer bagi warganya. Dijelaskan dalam buku Jelajahi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 3, negara ini memilih pendekatan berbeda dalam mengelola pertahanan dan keamanan.

Meski demikian, perlu diingat bahwa nilai-nilai cinta tanah air dan tanggung jawab bela negara tetap diwujudkan melalui pendidikan bela negara. Hal inilah yang membekali warga negara dengan pemahaman mendalam akan pentingnya menjaga kedaulatan dan keselamatan negara, sejalan dengan sumber referensi yang disebutkan.

Exit mobile version