NEWS

UNRWA: gencatan senjata kemanusiaan di Gaza adalah masalah hidup dan mati

UNRWA: gencatan senjata kemanusiaan di Gaza adalah soal hidup dan mati

Washington (ANTARA) – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza adalah masalah hidup dan mati.Dalam pernyataannya pada Rabu (1/11), UNRWA menyebut pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel terhadap wilayah kantong yang diblokade tersebut merupakan tindakan yang mengejutkan.

Dengan tingkat kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya, badan tersebut menyebut tragedi kemanusiaan di Gaza benar-benar tak tertahankan.

“Gencatan senjata kemanusiaan yang segera dilakukan adalah masalah hidup dan mati bagi jutaan orang,” kata UNRWA.

Badan PBB tersebut juga mengatakan serangan Israel telah memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka di Gaza.

“Lebih dari 670.000 orang berlindung di hampir 150 fasilitas UNRWA yang penuh sesak. “Orang-orang ini menghadapi kondisi kemanusiaan yang memburuk serta risiko kesehatan dan perlindungan yang parah,” kata mereka.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan keterkejutannya atas serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza dan mengutuk pembunuhan warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

Melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, Guterres kembali menegaskan bahwa semua pihak harus mematuhi hukum internasional dan hukum humaniter internasional, termasuk prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian.

“Dia mengutuk keras pembunuhan terhadap warga sipil,” kata Dujarric, Rabu.

Selain menuntut diakhirinya kekerasan di Gaza, Sekretaris Jenderal PBB mendesak pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang saat ini ditahan di Gaza serta masuknya bantuan kemanusiaan penting dalam skala yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Palestina yang terus bertambah. .

Militer Israel telah memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang merupakan pusat konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.

Lebih dari 10.300 korban tewas dalam konflik tersebut, termasuk 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.

Selain menimbulkan korban jiwa dan memicu banyak pengungsi, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat blokade Israel.

Sumber: Anadolu

Baca juga: UNRWA Benarkan 53 Stafnya Tewas di Gaza
Baca juga: UNRWA: Tanpa Bahan Bakar, Bantuan Kemanusiaan di Gaza Akan Terhenti

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version