NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

UGM: Nyamuk wolbachia efektif saat mencapai 60 persen populasi

Jakarta (ANTARA) – Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Adi Utarini menyatakan inovasi nyamuk Wolbachia efektif menekan replikasi virus demam berdarah di tubuh nyamuk Aedes aegypti ketika populasinya mencapai 60 persen di satu wilayah.“Kalau sudah mencapai 60 persen, maka mereka akan berkembang biak secara alami,” kata Peneliti dan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Prof Adi Utarini, dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI yang dihadiri secara daring di Jakarta, Selasa.

Cara pelepasan nyamuk Aedes aegypti dengan Wolbachia dilakukan secara bertahap dengan menggunakan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti.

Setiap ember ditempatkan di setiap rumah, berjarak kurang lebih 75 meter dari satu rumah ke rumah lainnya. Lalu, setiap dua minggu sekali air untuk telur nyamuk di ember diganti.

Baca juga: Kemenkes kucurkan Rp 16 miliar untuk tes nyamuk pembawa Wolbachia

Baca juga: Menkes Sebut Australia Kepentingan Uji Coba Wolbachia di Bali

“Dengan begitu, dalam waktu enam bulan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa Wolbachia akan menyebar di masyarakat,” kata Uut, begitu ia biasa disapa.

Pada saat yang sama, peneliti membagikan 250 perangkap nyamuk berbentuk ember untuk menyedot serangga.

“Jadi di seluruh Kota Yogyakarta kita pasang sekitar 250 perangkap yang kita ambil setiap minggunya dan kita hitung satu per satu untuk melihat serangga apa saja yang tertangkap di sana. Lalu berapa jumlah Aedes aegypti, itu yang dihitung dalam penelitian ini,” ujarnya.

Ketika populasi nyamuk ber-Wolbachia mencapai 60 persen, kata Uut, maka nyamuk akan berkembang biak secara alami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *