NEWS

Tiongkok memeriksa warga negara asing yang menjadi korban kecelakaan kereta api di Beijing

China cek warga asing jadi korban kecelakaan kereta di Beijing

Beijing (ANTARA) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan instansi terkait masih memeriksa apakah ada warga asing yang terluka dalam kecelakaan kereta bawah tanah di jalur Changping, Beijing.“Departemen terkait di Beijing telah merilis informasi terkait kecelakaan kereta bawah tanah di jalur Changping. Kami sedang mengumpulkan informasi apakah ada korban dari warga negara asing,” kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China, Jumat.

Pada Kamis (14/12) malam terjadi kecelakaan kereta bawah tanah di jalur Changping, Beijing. Sebanyak 515 orang dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan, 102 orang diantaranya mengalami retak atau patah tulang.

Investigasi awal menunjukkan bahwa rel kereta bawah tanah licin akibat salju sehingga menyebabkan pengereman darurat dan menghentikan bagian depan kereta.

Sementara itu, kereta belakang yang berhenti di jalur menurun tergelincir dan gagal mengerem dengan baik sehingga menabrak kereta depan, menurut Komisi Transportasi Kota Beijing.

Hingga Jumat (15/12) pagi, sebanyak 423 orang telah meninggalkan rumah sakit, 25 orang masih dalam pengawasan medis, dan 67 orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Pemerintah kota telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan dan mengevaluasi kondisi darurat.

Beijing memang telah mengalami hujan salju sejak Senin (11/12) dan gelombang dingin juga melanda ibu kota China tersebut.

Menurut Observatorium Meteorologi Beijing, rata-rata hujan salju di kota ini adalah 3,1 mm. Prakiraan cuaca mencatat suhu tertinggi di ibu kota pada Kamis (14/12) itu minus 2 derajat Celcius dan terendah minus 5 derajat.

Setelah hujan salju, pada hari Jumat, kota ini dilanda gelombang dingin, dengan suhu minimum diperkirakan turun di bawah minus 10 derajat Celcius pada malam hari.

Tiongkok memiliki sistem peringatan cuaca empat tingkat, dengan warna merah mewakili peringatan paling parah, diikuti dengan warna oranye, kuning, dan biru. Sementara itu, Pemerintah Kota Beijing telah mengeluarkan tiga peringatan, yaitu peringatan berwarna oranye untuk salju lebat, peringatan kuning untuk jalan yang tertutup es, dan peringatan berwarna biru untuk gelombang dingin.

Menanggapi cuaca buruk tersebut, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan taman kanak-kanak di Beijing mulai meliburkan kelas pada Rabu (13/12) untuk waktu yang belum ditentukan, menurut Komisi Pendidikan Kota Beijing.

Baca juga: Gelombang dingin diperkirakan akan melanda Kota Beijing
Baca juga: China Dilanda Badai Salju Terparah, Aktivitas di Beijing Mandek

Reporter: Desca Lidya Natalia
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version