Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengajak semua pihak membuka ruang tabayun atau klarifikasi terkait video viral Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang bercanda soal pengucapan Amin di doa.Kita harus bisa mengedepankan sikap tasamuh (saling menghargai dan menghormati), membuka ruang untuk saling tabayun, klarifikasi dan saling memaafkan, kata Kiai Marsudi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, apa yang sedang populer di media sosial bermula dari lelucon yang dilontarkan Zulhas. Lelucon tersebut kemudian memicu reaksi yang berujung pada laporan polisi dengan dugaan penodaan agama.
Menurut Marsudi, reaksi negatif yang muncul atas video lawakan Zulhas yang viral di media sosial tak lepas dari ketatnya persaingan pada pemilu 2024.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat menyikapi kejadian ini dengan bijak dan tidak mudah terpecah belah.
Baca juga: Putra Zulkifli Hasan tegaskan tak ada provokasi atau perselisihan agama
Baca juga: Ketua MUI Minta Kata “Amin” dalam Doa Jangan Dipolitisasi
Selain itu, dia meminta para kontestan pemilu membawa kabar baik kepada masyarakat.
“Yang membuat masyarakat salah paham biasanya karena ada persaingan, apalagi di Indonesia yang sedang menghadapi pemilu. Untuk menghadapi persaingan, agar terhindar dari bencana kehancuran agama dan sosial, Rasul mengajarkan kita 14 abad yang lalu, jadi beri kabar baik, jangan’ Bahkan tidak menyampaikan informasi bisa jadi keributan,” ujarnya.
Untuk menghindari dampak negatif yang lebih luas, Kiai Marsudi pun meminta semua pihak menahan diri dan tidak saling lapor.
“Dalam rangka mengedepankan sikap tasamuh, tabayun dan saling memaafkan, menurut saya tidak perlu diberitakan. Wah, yang jadi bahan lelucon adalah tokoh kita semua. Kedepannya Ustad Abdul Somad akan dituntut, Ustad Adi Hidayat “Saya mau digugat, Pak Anies digugat, Zulhas digugat. Itu sesuatu yang kurang produktif,” ujarnya.
Baca juga: MUI Ajarkan Hati-hati Bicara Agama
Baca juga: Timnas AMIN Sebut Candaan Zulkifli Hasan Soal Sholat Tak Lucu
Wartawan: Fauzan
Editor: Gilang Galiartha
Hak Cipta © ANTARA 2023