NEWS

Temperamen: Jenis dan Perbedaan Kepribadian

Temperamen: Jenis dan Perbedaan Kepribadian


Selama beberapa dekade, para peneliti dan ilmuwan telah mendefinisikan dan mengembangkan empat tipe temperamen yang berbeda. Teori empat temperamen utama dapat ditelusuri kembali ke ratusan tahun yang lalu. Hippocrates pertama kali mengusulkannya di Yunani kuno, mengatakan bahwa empat humor tubuh menentukan perilaku seseorang. Klasifikasi yang kita gunakan saat ini dikemukakan oleh Galen berdasarkan teori humor tubuh.

Distribusi tipe temperamen dalam suatu komunitas bergantung pada faktor-faktor seperti budaya, usia, dan jenis kelamin. Empat tipe utama temperamen meliputi:

1. Sanguinis

Orang yang dianggap optimis umumnya ekstrover dan sosial. Mereka adalah orang-orang yang ceria dan memandang gelas itu setengah penuh, bukan setengah kosong. Kemungkinan besar Anda akan menjumpai mereka di tengah keramaian dan bukan di pinggiran kota. Interaksi sosial mudah bagi mereka, dan mereka dapat banyak bicara serta penuh energi.

Meskipun orang yang optimis tampaknya memiliki sifat-sifat positif, sifat-sifat kepribadian yang membuat mereka disukai dapat membuat mereka impulsif dan bingung. Impulsif mereka terkadang muncul sebagai perilaku mencari sensasi, yang dalam kasus ekstrim dapat mencakup penggunaan narkoba.

2. Koleris

Ciri khas orang koleris adalah dominan dan tegas. Orang yang termasuk dalam tipe temperamen ini berorientasi pada tujuan dan penuh semangat. Mereka mencapai tingkat tinggi di tempat kerja, sekolah, atau bahkan bermain, dan sering kali dipilih sebagai pemimpin tim.

Berbeda dengan orang yang optimis, orang koleris adalah orang yang tegas namun tidak sabaran dan keras kepala. Mereka mungkin memprioritaskan pencapaian tujuan yang ditetapkan daripada membina hubungan dan koneksi sosial.

3. Apatis

Santai adalah kata yang mungkin terlintas di benak Anda saat bertemu dengan orang yang apatis. Mereka adalah orang-orang yang mudah bergaul dan cenderung sangat berempati dalam hubungannya dengan orang lain. Mereka adalah orang-orang yang dapat diandalkan dan sabar, menemukan kenyamanan dalam rutinitas dan kebiasaan sehari-hari.

Orang yang plegmatis menunjukkan sedikit emosi, yang bisa terlihat pasif atau tidak berperasaan selama interaksi sosial. Kebutuhan mereka untuk menghindari konflik dengan segala cara dapat merugikan, menyebabkan mereka kehilangan peluang ketika mereka gagal untuk menegaskan diri mereka sendiri.

4. Melankolis

Orang sering kali mendefinisikan melankolis sebagai keadaan tanpa kegembiraan atau kesedihan, namun sebenarnya ada banyak aspek lain pada orang dengan temperamen ini. Meski cenderung lebih tertutup, orang melankolis juga bijaksana dan sensitif. Mereka juga bisa analitis dan metodis, terutama di tempat kerja, menjadikannya berharga di lingkungan kerja mana pun.

Sebaliknya, mereka lebih suka bekerja sendiri dan mungkin bukan pemain tim terbaik. Mereka menjadi murung dan cemas ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.

Exit mobile version