NEWS

Tangga pertama menuju puncak Garuda mendunia

Tangga pertama menuju puncak Garuda mendunia

Jakarta (ANTARA) – Langkah awal menuju pentas Piala Dunia 2026 dilalui Tim Sepak Bola Nasional (Timnas) Indonesia dengan kemenangan setengah lusin gol atas Brunei Darussalam.Skor 6-0 lewat gol Dimas Drajad (7′, 72′, 90+2′), Ramadhan Sananta (63′, 67′), dan Rizky Ridho (12′) pada leg pertama babak kualifikasi Piala Dunia 2026 di zona Asia melawan Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (12/10), semakin memudahkan Indonesia lolos ke babak kedua.

Enam gol sudah di tangan, namun rivalitas dengan Brunei belum sepenuhnya usai karena masih ada satu pertandingan yang akan dimainkan di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Brunei, Selasa (17/10).

Namun kemenangan enam gol ini menjadi pertanda manis dan harapan tersendiri untuk mencapai puncak tertinggi dari tangga panjang yang akan dilalui, menuju Piala Dunia 2026.

Harapan itu tetap hidup. Pasalnya, Piala Dunia yang nantinya digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko akan menambah jumlah peserta dari 32 negara menjadi 48 negara peserta.

Peningkatan jumlah negara peserta ini berarti seluruh benua akan mendapat tambahan kuota, termasuk benua Asia yang biasanya mengirimkan 4,5 orang perwakilan. Kali ini akan mengirimkan 8,5 negara perwakilan. Jumlah tersebut berarti delapan negara Asia akan lolos otomatis dan satu negara bisa lolos melalui play-off antar konfederasi.

Mengawali kualifikasi babak pertama, Indonesia akan melanjutkan ke babak kedua jika lolos dan akan bergabung dengan Irak, Vietnam, dan Filipina di Grup F babak kedua yang seluruh pertandingannya akan dimainkan pada November, Maret 2024, dan Juni 2024. babak ini, terdapat 36 Tim yang dibagi menjadi sembilan grup.

Hanya Irak yang sangat jauh dari perhatian karena negara di Timur Tengah ini menduduki peringkat ke-69 dunia. Dua negara lainnya, Vietnam dan Filipina yang berada di peringkat 95 dan 132 dunia kerap ditemui Indonesia di Piala AFF, atau bisa dibilang tim Garuda sudah mengembangkan gaya bermain untuk mengalahkan dua negara Asia Tenggara tersebut. negara.

Bersaing dengan format kompetisi penuh di babak kedua, Indonesia harus mengamankan posisi dua teratas untuk lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di mana pintu Piala Dunia semakin terlihat di mata.

Pada babak ketiga akan diikuti 18 tim juara grup dan runner up babak kedua yang terbagi dalam tiga grup yang masing-masing berisi enam negara. Sama seperti babak kedua, pada babak ketiga format kompetisi dimainkan dengan sistem kompetisi penuh. Nantinya di babak ini dua teratas, juara grup, dan runner up akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026.

Jalan belum berakhir jika suatu negara gagal finis sebagai juara grup dan runner-up di babak ketiga karena enam tim peringkat ketiga dan keempat di setiap grup akan memasuki babak keempat untuk memainkan pertandingan yang dibagi menjadi dua grup (setiap grup memiliki tiga tim). Laga babak keempat hanya dimainkan satu kali di tempat netral dan juara grup otomatis lolos ke Piala Dunia 2026.

Tak berhenti sampai di situ, runner up babak keempat pun tak akan langsung tumbang karena keduanya akan saling berhadapan untuk mendapatkan kesempatan merasakan atmosfer bermain di Piala Dunia. Pemenang duel antar runner-up babak keempat nantinya akan berduel di play-off antar konfederasi untuk memperebutkan sisa tiket.

Masih banyak tahapan yang harus dilalui Garuda untuk bisa menggapai kancah sepakbola dunia. Namun bukan berarti tidak bisa dilewati karena saat ini di bawah asuhan Shin Tae-yong, Indonesia sedang menunjukkan tajinya sebagai tim yang menunjukkan kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.

Diangkat menjadi pelatih pada Januari 2020 saat Indonesia menduduki peringkat 173 dunia, pelatih asal Korea Selatan itu menyulap generasi yang bermain untuk Garuda yang sebagian besar diisi oleh pesepakbola muda.

Seperti kata-kata terkenal mantan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang berbunyi “Beri aku 1.000 orang tua maka aku akan mencabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 orang pemuda maka aku pasti akan mengguncangkan dunia”, Shin dengan nada Kebijakan yang menuai pro dan kontra masyarakat terkait pengisian skuad Timnas senior dengan pemain muda telah mengguncang prestasi sepak bola Indonesia yang semula tertidur lelap, kini bangkit dan menuju ke arah yang benar.

Indonesia naik drastis dari peringkat 173 dunia menjadi peringkat 147 dunia per 21 September 2023. Tak hanya itu, di bawah asuhan Shin, tiga level timnas Indonesia (U-20, U-23, senior) dibawa ke Asia. Cangkir.

Artinya impian tampil di Piala Dunia pun terwujud. Api harapan ratusan juta masyarakat Indonesia masih hidup dan mungkin akan terus berkobar selama Merah Putih dipimpin pelatih kelahiran 11 Oktober 1970 itu.

Selalu gagal melaju lebih jauh di kualifikasi Piala Dunia tiga edisi terakhir (2014, 2018, 2022) bahkan edisi 2018 tidak memainkan satu pertandingan pun karena terkena sanksi FIFA yang dijatuhkan pada 30 Mei 2015 karena pemerintah. Adanya intervensi, bukan tidak mungkin Piala Dunia 2026 akan menjadi panggung Garuda berlaga setelah mengalami pentas besar bergengsi pada edisi 1938 yang saat itu masih bernama Hindia Belanda.

Baca juga: Hat-trick Dimas Drajad mewarnai selebrasi gol Indonesia ke gawang Brunei
Baca juga: Lineup Indonesia: STY Andalkan Dua Penyerang di Lini Depan

Berikutnya: Optimisme Shin Tae-yong

Optimisme Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong optimistis bisa membawa timnya melaju ke babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Memainkan laga melawan Brunei Darussalam, negara peringkat 191 dunia di babak pertama, optimisme tersebut mengusung Shin dengan berencana tidak menunjukkan belas kasihan kepada tim yang dilatih Mario Rivera.

Saat ditanya apakah akan melakukan rotasi, pelatih asal Korea Selatan itu mengaku enggan melakukan rotasi dan tetap akan menggunakan formasi terbaik untuk mencetak banyak gol di leg pertama, ujarnya dalam jumpa pers jelang laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno. (SUGBK), Rabu (11/10).

Dan benar adanya, pada leg pertama dimana timnas Indonesia melumat Brunei Darussalam, pria asal Korea Selatan itu membuktikannya dengan tidak melakukan rotasi.

Nama-nama seperti Asnawi Mangkualam, Marc Klok, Rizky Ridho, dan Dimas Drajad masih menghiasi starting line-up. Bahkan, Shin menyusun strategi tak biasa karena menurunkan tiga striker sekaligus sejak menit pertama, Dendy Sulistyawan, Dimas Drajad, dan debutan baru, Hokky Caraka.

Alhasil, kemenangan enam gol tanpa balas pun diraih, hampir sama dengan skor kemenangan telak Brunei di Piala AFF 2022 pada Desember lalu.

Dan pada leg kedua yang akan dimainkan di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Brunei, Selasa (17/10) mendatang, Shin akan mengusung misi yang sama. Bermain menyerang dengan menerapkan garis tekanan yang lebih tinggi akan memungkinkan skor besar kembali seperti hasil akhir leg kedua.

“Dan kalau datang ke Brunei, kami tidak akan fokus bertahan tapi fokus menyerang, meski mencetak enam gol, tapi saya akan lebih menekan di depan,” kata Shin dalam jumpa pers usai laga melawan Brunei.

Kemenangan 6-0 semakin menegaskan bahwa Indonesia selalu menjadi raja saat menghadapi Brunei Darussalam selama satu dekade terakhir, setelah sebelumnya menang 5-0 pada laga uji coba 2012, menang 4-0 pada laga uji coba 2017, dan membenamkan Brunei dengan skor. dari 7 -0 pada laga Piala AFF 2022.

Baca juga: STY menilai Indonesia seharusnya bermain lebih baik saat mengalahkan Brunei 6-0

Berikutnya: Erick Minta Indonesia Rendah Hati

Redaktur: Dadan Ramdani
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version