Survei menunjukkan tingginya permintaan akan 5G dan AI dari para pelaku industri
Kepala Riset BIIU Dias Rima Sutiono mengatakan berdasarkan hasil survei, 95 persen CEO dan CTO menyatakan siap menerapkan teknologi 5G dan AI.
Para CEO dan CTO juga berharap internet 5G akan menghasilkan konektivitas yang lebih baik, memenuhi permintaan pelanggan yang semakin peduli terhadap keberlanjutan, dan membuka peluang kolaborasi baru. Selain itu, 40 persen CEO dan CTO telah melihat sendiri dampak penerapan internet 5G terhadap efisiensi bisnis, dan sekitar 45 persen mengatakan bahwa internet 5G dapat memengaruhi keputusan mereka untuk berinvestasi pada teknologi AI.
Baca juga: GSMA desak pemerintah kaji ulang harga spektrum frekuensi 5G
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa teknologi 5G dan AI menjadi sangat penting bagi sektor logistik, otomotif, kesehatan, dan pertanian. Keempat sektor industri inilah yang paling membutuhkan konektivitas 5G untuk meningkatkan efisiensi, menerapkan fitur IoT canggih, dan melakukan analisis data terkini.
CEO dan CTO yang disurvei juga menekankan perlunya cakupan 5G yang komprehensif di daerah terpencil dan akses internet berkecepatan tinggi. Perusahaan-perusahaan yang disurvei juga telah mengalokasikan sejumlah anggaran yang bervariasi untuk penerapan, pengoperasian, dan pengelolaan teknologi 5G dan AI.
Sebagian besar perusahaan mengalokasikan hingga 40 persen anggarannya untuk implementasi dan operasional, sementara beberapa perusahaan lain mengalokasikan lebih dari 40 persen.
Wartawan: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
HAK CIPTA © ANTARA 2023