…..Peralatannya harus canggih dan mengikuti perkembangan zaman.Kulon Progo (ANTARA) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HBSultan HB
“Petani milenial jangan hanya melihat tanamannya saja, tapi alatnya juga harus menunjang. Alatnya harus canggih, mengikuti perkembangan zaman,” kata Sultan saat melaksanakan panen perdana melon di Wanadelima.
Baca juga: Pastika: Bali Butuh Pahlawan Pertanian untuk Membangkitkan Minat Generasi Muda
Ia menyarankan agar para petani Wanadelima menambah pengetahuannya dalam upaya mengembangkan produk pertanian. Jika ingin belajar dari petani di DIY lain, Sri Sultan mengusulkan untuk menggandeng petani asal Sleman yang pernah mempelajari ilmu pertanian modern di Korea Selatan.
“Kalau masih belum paham (strategi pengembangan produk pertanian buah-buahan), petani di sini bisa berkolaborasi dengan teman-teman yang sudah kita bawa ke Korea Selatan,” ujarnya.
Warga kebun melon Wanadelima menanam varietas Amanda. Pasalnya varietas ini memiliki ukuran buah yang cukup besar dan rasa yang manis sehingga diharapkan menjadi produk unggulan daerah.
Usai panen melon, Sri Sultan juga mengunjungi kebun anggur petani Wanadelima Mandiri dan juga kandang kambing umbaran.
Baca juga: Mentan: Transformasi pertanian modern efektif meningkatkan produksi
Sementara itu, Manajer Wanadelima Mandiri Joko Triyono mengatakan, kebun anggur di kawasannya diklaim merupakan kebun anggur terluas di DIY dengan luas sekitar 4.000 meter persegi. Anggur yang ditanam terdiri dari berbagai varietas, antara lain Ninel dan Taldun.
“Karena potensinya beragam, kami punya visi untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata agroedukasi berbasis pemberdayaan masyarakat. Ke depan tidak hanya melon dan anggur, ke depan alpukat, durian, dan mangga. juga akan dibudidayakan,” ujarnya.
Selain itu, fasilitas wisata juga terus dikembangkan seperti wisata keliling kebun buah-buahan menggunakan sepeda atau jeep, wisata petik buah langsung, pemancingan, serta wisata edukasi budidaya kambing umbaran dan ikan gabus, ujarnya.
Ia bersyukur karena kawasan kebun buah ini juga dikaruniai sumber air mudah dengan kualitas baik yakni mengandung pH 8,2.
“Dalam pengembangannya, sekitar 40 persen dari areal ini akan ditanami tanaman tahunan dan sekitar 30 persennya akan ditanami tanaman tahunan,” ujarnya.
Wartawan: Sutarmi
Redaktur: Nusarina Yuliastuti
Hak Cipta © ANTARA 2024