Indonesia mengalami bulan April terpanas dalam lebih dari empat dekade terakhir, dua pejabat senior Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan pada hari Rabu (8 Mei), ketika wilayah ini mengalami gelombang panas yang menyengat dan temperatur global memecahkan rekor.
Panas yang ekstrim telah melanda Asia dari India sampai Filipina dalam beberapa minggu terakhir, memicu kematian akibat sengatan panas, penutupan sekolah dan doa-doa yang dipanjatkan untuk turunnya hujan yang menyejukkan.
“Suhu udara rata-rata pada bulan April 2024 adalah yang tertinggi dibandingkan dengan bulan April dari tahun 1981-2023,” kata Achmad Fachri Radjab, kepala pusat informasi perubahan iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kepada AFP.
Ardhasena Sopaheluwakan, deputi bidang klimatologi BMKG, juga mengonfirmasi temuan-temuan BMKG kepada AFP.
Indonesia mencatat suhu udara rata-rata di bulan April sebesar 27,74 derajat Celcius, tertinggi untuk bulan itu sejak 1981 dan mengalahkan suhu rata-rata tertinggi April terakhir yang tercatat di tahun 2016 sebesar 0,1 derajat Celcius, menurut data BMKG.
Hal ini juga menunjukkan peningkatan hampir 1 derajat Celcius pada bulan April tahun ini dibandingkan dengan suhu rata-rata bulan tersebut sebesar 26,85 derajat Celcius untuk periode 1991 hingga 2020, kata BMKG.
“Tahun ini, suhu di bulan April lebih tinggi 0,89 derajat Celcius dibandingkan dengan rata-rata suhu pada periode tersebut,” kata Radjab.
“Jika berbicara tentang penyebabnya, ada banyak faktor, tidak hanya faktor iklim tetapi juga faktor lingkungan yang pasti berpengaruh.”
Sejak Juni tahun lalu, setiap bulan menjadi bulan terpanas.