Terlahir di era digital, integrasi Gen Z yang mulus dengan lingkungan online mengubah lanskap e-commerce. Mewakili hampir seperempat populasi Asia Pasifik, generasi ini berada di jalur yang tepat untuk memiliki daya beli global sebesar US$140 miliar (S$187 miliar) pada tahun 2030, menurut sebuah survei terhadap pembeli online di Asia Tenggara yang dilakukan oleh perusahaan periklanan WARC.
Untuk dapat menarik perhatian audiens yang mengutamakan digital, merek harus menyempurnakan pendekatan mereka terhadap keterlibatan pelanggan. Pada acara Brands Summit Shopee baru-baru ini, wakil presiden Ian Ho menyoroti komitmen platform ini untuk berevolusi seiring dengan preferensi konsumen untuk meningkatkan pengalaman berbelanja online.
Acara tahunan Brands Summit yang keempat, yang diselenggarakan pada tanggal 23 Februari di JW Marriott Hotel, dihadiri oleh 245 peserta yang mewakili 122 merek. Selain merayakan merek-merek yang meraih kesuksesan komersial yang luar biasa pada tahun lalu, forum ini juga mengungkap rencana untuk memperkaya kemampuan penjual dan menjalin hubungan yang lebih dalam antara merek dan konsumen.
Studi terbaru Shopee tentang perilaku belanja konsumen Gen Z mengungkapkan bahwa meskipun mereka menghabiskan banyak waktu untuk meneliti pembelian mereka, keputusan mereka untuk melanjutkan pembayaran di platform e-commerce sangat bergantung pada dua faktor utama: Proses pengembalian barang dan pengembalian dana yang lancar, dan ketersediaan layanan pengiriman hari berikutnya.
Oleh karena itu, Shopee telah bekerja sama dengan para mitranya untuk meningkatkan kemampuan logistiknya di seluruh Asia Tenggara. Hal ini termasuk peluncuran pengiriman hari berikutnya di Singapura dan layanan pengiriman instan di Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan Thailand. Perusahaan juga berencana untuk memberikan visibilitas yang lebih baik dalam pelacakan pengiriman dan menambahkan lebih banyak titik pengambilan di Singapura dan Malaysia untuk menawarkan kenyamanan yang lebih baik kepada konsumen dalam mengambil barang belanjaan mereka.
Menyadari bahwa pengiriman yang cepat dan kebijakan pengembalian barang dan pengembalian dana yang efisien dapat mempengaruhi keputusan konsumen, Shopee telah meningkatkan proses pengembalian barang dan pengembalian dana. Pembeli di seluruh wilayah juga akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan Change of Mind (CoM) yang diperluas, yang sekarang mencakup pilihan produk yang lebih luas.
Untuk meningkatkan pengalaman pengembalian barang, platform ini juga meningkatkan ketersediaan titik pengantaran, memperkenalkan layanan penjemputan di depan pintu, dan pengembalian barang di tempat di Indonesia, Vietnam, dan Filipina.
Komitmen Shopee terhadap perlindungan merek memastikan pengalaman berbelanja yang lebih aman dan meyakinkan bagi konsumen. Portal Brand IP-nya memungkinkan pemegang hak secara global untuk dengan mudah mendaftarkan kekayaan intelektual (IP) mereka dan melaporkan dugaan pelanggaran. Hal ini tidak hanya melindungi integritas merek di platform, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap keaslian pembelian mereka. Tahun lalu, Shopee mencatat lebih dari 15.000 pendaftaran hak kekayaan intelektual dan tingkat keberhasilan 95 persen dalam menyelesaikan kasus.
Memperdalam komitmennya untuk menegakkan hak kekayaan intelektual, Program Kemitraan Perlindungan Merek khusus undangan dari Shopee melibatkan merek-merek untuk menetapkan langkah-langkah pencegahan terhadap pelanggaran kekayaan intelektual. Hal ini termasuk pengembangan model berbasis AI untuk mendeteksi potensi pelanggaran online secara real-time serta dukungan untuk investigasi offline terhadap jaringan pemalsuan untuk menciptakan ekosistem ritel yang lebih aman.
Secara bersamaan, Shopee juga meningkatkan dan memperluas Shopee Mall untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik kepada pengguna. Dengan Shopee Mall, konsumen dapat mengakses produk langsung dari merek-merek tepercaya atau distributor resmi, memastikan ketenangan pikiran dalam setiap pembelian. Dengan meningkatkan kehadirannya di dalam aplikasi, platform ini bertujuan untuk memupuk hubungan yang lebih kuat antara merek dan konsumen, yang mengarah pada peningkatan loyalitas merek dan kepercayaan pembeli.
Layanan beli-sekarang-bayar-lagi dari Shopee, SPayLater, menawarkan pilihan pembayaran yang fleksibel kepada konsumen, dengan lebih dari 25 persen pesanan dipenuhi melalui cara ini di toko-toko merek tertentu. Hal ini sejalan dengan temuan Shopee di mana tujuh dari 10 individu Gen Z menyukai solusi pembayaran yang beragam dan inovatif, seperti beli-sekarang-bayar-lagi dan dompet mobile. Ke depannya, Shopee bertujuan untuk memperluas layanan ini agar semua pengguna dapat menggunakan dan meningkatkan batas kredit untuk meningkatkan daya beli.
Berdasarkan studi terbaru Shopee, konsumen Gen Z di Asia Tenggara menunjukkan preferensi yang tinggi terhadap pengalaman berbelanja e-commerce yang menarik dan menghibur. Menanggapi hal ini, Shopee telah berjanji untuk mengembangkan fitur-fitur yang ada seperti Shopee Live untuk memberikan konten yang menarik dan informatif untuk memeriahkan perjalanan belanja mereka.