NEWS

Seorang ayah dikritik karena tidak mengajak anaknya berlibur, alasannya tak terduga

Seorang ayah dikritik karena tidak mengajak anaknya berlibur, alasannya tak terduga


Saat kisah ini dibagikan di media sosial, respon warganet sangat cepat dan beragam. Banyak netizen yang merasa tindakan sang ayah tidak adil, dan mereka menyuruhnya untuk “mengikuti perkembangan zaman” dan lebih memahami cara generasi muda berkomunikasi.

Bahkan sejumlah netizen membagikan pengalaman pribadinya menghadapi perbedaan generasi dalam berkomunikasi. Salah satu netizen berusia 48 tahun mengaku telah mengambil langkah ekstra untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya, meski tidak terlalu menyukai platform yang mereka gunakan. Dia mencatat bahwa ini adalah cara untuk tetap terhubung dengan generasi muda.

Pengalamannya pun dibagikan seorang netizen berusia 61 tahun. Dia menyatakan bahwa dia sepenuhnya memahami bahwa jika dia menelepon putrinya tanpa memberitahukannya melalui pesan teks terlebih dahulu, dia akan menerima tanggapan yang jauh lebih negatif. Oleh karena itu, ia berusaha memahami kesukaan generasi muda bahkan memiliki akun Instagram untuk tetap terhubung dengan cucunya.

Kisah ini merupakan pengingat yang kuat tentang seberapa besar pengaruh teknologi dalam mengubah cara kita berkomunikasi, terutama antar generasi dalam sebuah keluarga. Meskipun perbedaan generasi dalam komunikasi adalah hal yang wajar, penting bagi anggota keluarga untuk berupaya memahami preferensi satu sama lain dan menemukan cara untuk berkomunikasi secara efektif.

Kasus ayah dan anak ini menjadi contoh nyata bagaimana tindakan yang terkesan sepele, seperti tidak membalas email atau pesan telepon, bisa memicu konflik keluarga. Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk saling belajar dan bersatu dalam keberagaman generasi.

Exit mobile version