Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa, Tahun 1955 hingga 2019

Sistem pemilu Indonesia pada tahun 2004 adalah DPR dan DPRD dengan sistem proporsional terbuka, sedangkan DPD menggunakan sistem daerah pemilihan dengan banyak wakil. Presiden dan Wakil Presiden tidak lagi dipilih oleh MPR tetapi dipilih langsung oleh rakyat.

Pada pemilu tahun 2004, KPU untuk pertama kalinya berperan sebagai penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, tetap dan independen. Pada Pemilu 2004, pengawasan dilakukan oleh lembaga bernama Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan kode etiknya dilakukan oleh dewan kehormatan Komisi Pemilihan Umum.

Pada pemilu tahun 2004, pemilu parlemen dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004. Pada pemilu legislatif terdapat 24 partai yang ikut serta. Sedangkan pemilihan Presiden dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2004 untuk putaran I dan tanggal 20 September 2004 untuk putaran II.

6. Pemilu 2009

Sistem pemilu tahun 2009 yaitu DPR dan DPRD dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka, DPD dilaksanakan dengan sistem daerah pemilihan banyak wakil, Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat, serta Kepala dan Wakil Daerah Pemilihan Kepala Daerah dipilih langsung oleh rakyat.

Pemilu Indonesia tahun 2009 dilaksanakan oleh KPU sebagai pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Pada Pemilu 2009, Panwaslu pertama kali bertransformasi menjadi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kode etiknya masih disebut Dewan Kehormatan KPU.

Untuk pelaksanaan pemilu khususnya anggota DPR, DPD, dan DPRD tanggal 9 April 2009 serta pemilu presiden dan wakil presiden tanggal 8 Juli 2009. Peserta Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 adalah Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, serta Jusuf Kalla dan Wiranto.

Pada pemilu tahun 2009 terdapat partai politik lokal di Aceh yang beranggotakan enam partai. Sedangkan pada pemilu 2009, ada 38 partai yang ikut serta dalam pemilu DPR, DPD, dan DPRD.