Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis meningkat di tengah sinyal penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate ke depan.Penurunan suku bunga dapat mengakibatkan penurunan bunga kredit sehingga berdampak pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan konsumsi masyarakat, kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan keterangan Gubernur BI Perry Warjiyo, ada beberapa kriteria penurunan suku bunga BI-Rate, yakni seberapa cepat nilai tukar rupiah menguat, menjaga inflasi tetap terkendali khususnya inflasi inti dan inflasi pangan, serta mengembangkan dukungan kredit. dalam pembiayaan perekonomian yang akan mendukung pertumbuhan perekonomian.
Dari sisi global, sentimen pasar dipengaruhi oleh ketidakpastian mengenai waktu penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR).
Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada bulan Maret telah berkurang menjadi peluang 62,2 persen dibandingkan perkiraan 76,9 persen pada sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME.
Di Asia, perekonomian Tiongkok tumbuh sedikit lebih lambat dari perkiraan pada kuartal keempat, dan hampir melampaui perkiraan pertumbuhan pemerintah sebesar 5 persen pada tahun 2023.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pemulihan pasca-pandemi COVID-19 hanya memperoleh sedikit momentum selama setahun terakhir, dengan dampak yang tidak terlalu besar terhadap Tiongkok pada tahun 2024.
Pada penutupan perdagangan Kamis, rupiah menguat 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp. 15.624 per dolar AS dari sebelumnya Rp. 15.643 per dolar AS.
Nilai tukar Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis juga menguat menjadi Rp15.630 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.639 per dolar AS.
Baca juga: BI: Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Mata Uang Daerah Lainnya
Baca juga: Pengamat memperkirakan rupiah akan mengalami konsolidasi terhadap dolar AS
Wartawan: Martha Herlinawati Simanjuntak
Redaktur: Biqwanto Situmorang
Hak Cipta © ANTARA 2024