“Tidak ada fasilitas kesehatan, hanya tiga rumah sakit yang beroperasi dengan kemampuan sangat terbatas di Jalur Gaza utara, tempat tinggal sekitar 900.000 orang.”
Kota Gaza, Palestina (ANTARA) – Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Sabtu mengosongkan bangsal dan aulanya serta mengumumkan telah melakukan evakuasi total, menambah daftar rumah sakit di Jalur Gaza yang telah melakukan evakuasi.Ashraf Al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengumumkan pada hari Sabtu bahwa korban luka lainnya juga dievakuasi dari Kompleks Medis Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza.
“Bantuan medis yang masuk ke Jalur Gaza tidak memadai dan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya,” kata Qudra kepada Anadolu, seraya mengatakan bahwa bantuan yang diizinkan Israel masuk setelah blokade total masih jauh dari kebutuhan lebih dari 2 juta penduduk Gaza.
Ia memperingatkan “situasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk, sangat berbahaya.”
“Tidak ada fasilitas kesehatan,” kata Qudra, seraya mencatat bahwa “hanya tiga rumah sakit yang beroperasi dengan kemampuan yang sangat terbatas di Jalur Gaza utara, tempat tinggal sekitar 900.000 orang.”
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk sekolah, rumah sakit, masjid dan gereja, sebagai tanggapan atas serangan mendadak oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel meningkat menjadi 14.854, menurut pernyataan kantor media pemerintah di Gaza pada hari Kamis.
Korban jiwa termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari empat ribu perempuan, sementara 36 ribu lainnya luka-luka.
Sementara itu sekitar tujuh ribu orang masih hilang, termasuk lebih dari 4.700 anak-anak, kata media tersebut.
Data resmi menyebutkan jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Tiga truk bantuan pertama tiba di Gaza utara pada hari Jumat
Baca juga: Israel mengebom rumah sakit Indonesia jelang jeda kemanusiaan di Gaza
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
HAK CIPTA © ANTARA 2023