Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi satu-satunya harapan bagi warga Palestina di Gaza utara di tengah meningkatnya serangan Israel ke wilayah kantong tersebut, yang dibombardir tanpa henti sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.Relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Fikri Rofiul Haq mengatakan, banyak korban jiwa dan luka yang dilarikan ke RS Indonesia karena RS tersebut merupakan satu-satunya RS dengan fasilitas memadai di bagian utara Gaza.
RS Indonesia merupakan rumah sakit terbesar di Gaza utara sehingga banyak korban luka dan meninggal yang dilarikan ke sini, kata Fikri saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.
Namun RS Indonesia di Jalur Gaza saat ini sedang mengalami krisis energi akibat kekurangan pasokan listrik. Rumah sakit tersebut kini hanya mengandalkan dua buah generator untuk menjalankan aktivitasnya. Sayangnya, salah satu dari dua genset tersebut mengalami kerusakan, sedangkan satu genset yang masih berfungsi terkendala pasokan bahan bakar yang terbatas.
Terbatasnya bahan bakar disebabkan oleh blokade Israel yang menghalangi pasokan masuk ke Jalur Gaza.
“Rumah sakit di Indonesia sebenarnya punya panel surya, tapi hanya bisa dinyalakan pada siang hari dan daya listriknya tidak bisa menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu genset selalu menyala 24 jam,” kata Fikri.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada lebih dari 2.000 orang yang mengungsi di RS Indonesia.
Setidaknya 1.300 lebih korban, 60-80 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, telah dilarikan ke rumah sakit dan lebih dari 4.000 korban luka kini dirawat di sana.
Fikri mengatakan, jumlah korban luka sangat banyak sehingga harus dirawat di koridor rumah sakit.
Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan konflik Palestina-Israel telah menewaskan lebih dari 10.800 orang, termasuk 9.227 warga Palestina. Pengepungan Israel di Jalur Gaza juga membuat pasokan kebutuhan pokok seperti makanan, air, dan obat-obatan semakin langka.
Baca juga: Menlu Desak Bahan Bakar untuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Baca juga: RS Indonesia di Gaza sedang mengalami krisis obat-obatan
Wartawan : Shofi Ayudiana
Redaktur: Anton Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2023