Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza berharap bantuan medis segera sampai ke Gaza utara, di tengah tiada hentinya blokade Israel dan serangan terhadap daerah kantong padat penduduk tersebut.Banyak pasien yang dirawat di rumah sakit Indonesia dan mengaku sudah beberapa hari tidak mendapat obat, kata relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Fikri Rofiul Haq saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.
Pada 13 Oktober, Israel meminta sekitar 1,1 juta penduduk Jalur Gaza utara untuk mengungsi ke wilayah Gaza selatan – dekat perbatasan Rafah yang merupakan perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Pada tanggal 21 Oktober, truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza untuk pertama kalinya melalui perbatasan Rafah sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober.
Namun, Fikri, WNI yang tinggal di Gaza sejak tahun 2020, mengatakan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza belum bisa sampai ke Gaza utara karena Israel terus melakukan serangan dan pengeboman di Jalur Gaza, khususnya di Gaza tengah. .
Selain obat-obatan, Fikri mengatakan warga Palestina di Gaza juga sangat membutuhkan bahan pangan, apalagi setelah Israel mengebom toko roti di kawasan tersebut.
“Saya melihat warga Gaza bisa antri berjam-jam untuk mendapatkan roti… Setidaknya enam toko roti hancur akibat ledakan Israel,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada lebih dari 2.000 orang yang mengungsi di RS Indonesia.
Setidaknya 1.300 lebih korban, 60-80 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, telah dilarikan ke rumah sakit dan lebih dari 4.000 korban luka kini dirawat di sana.
Fikri mengatakan, jumlah korban luka sangat banyak sehingga harus dirawat di koridor rumah sakit.
Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan konflik Palestina-Israel telah menewaskan lebih dari 10.800 orang, termasuk 9.227 warga Palestina. Pengepungan Israel di Jalur Gaza juga membuat pasokan kebutuhan pokok seperti makanan, air, dan obat-obatan semakin langka.
PBB mengatakan pada 27 Oktober bahwa Israel secara terbuka menolak mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza utara, di mana sekitar 300.000-400.000 orang masih mengungsi.
Baca juga: RS Indonesia Satu-satunya Harapan bagi Warga Palestina di Gaza Utara
Baca juga: Tiga Relawan MER-C asal Indonesia Tolak Dievakuasi dari Gaza
Baca juga: MER-C Indonesia akan segera mengirimkan relawan medis ke Gaza
Wartawan : Shofi Ayudiana
Redaktur: Atman Ahdiat
HAK CIPTA © ANTARA 2023