Teminabuan (ANTARA) – Ribuan umat Islam di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya melaksanakan Salat Idul Fitri 1445 Hijriah di Bandara Teminabuan, Rabu.Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli di Teminabuan, Rabu, mengatakan Idul Fitri tidak seperti turnamen atau kompetisi sepak bola yang kemenangannya harus dirayakan dengan euforia dan penuh kebanggaan.
Kemenangan Idul Fitri adalah ketika kita berhasil mencapai kedewasaan rohani dan sosial setelah sebulan penuh menjalani pelatihan dan pendidikan di madrasah Ramadhan. Secara spiritual, selama Ramadhan umat Islam telah menjalankan serangkaian ibadah, mulai dari puasa itu sendiri maupun puasa. ibadah sunnah didalamnya seperti Sholat Tarawih, tadarus Al Quran, dan beritikaf.
“Wajar jika kita menjalani bulan suci ini dengan maksimal dan menjalankan berbagai amalan di dalamnya, kita akan merasakan sentuhan spiritual dan prestasi setelah bulan suci Ramadhan berlalu,” ujarnya.
Baca juga: MUI: Idul Fitri 1445 H adalah momentum rekonsiliasi setelah perbedaan politik
Dikatakannya, pada hari raya Idul Fitri, setiap orang telah selesai menjalankan rukun Islam ketiga dan keempat, yaitu puasa di bulan suci Ramadhan serta menjalankan ibadah sunah di dalamnya dan membayar zakat.
“Lalu setelah momen kemenangan ini kita raih, apa yang harus kita lakukan, apakah berbangga atas pencapaian spiritual yang telah kita raih, atau merayakannya dengan penuh kebahagiaan,” kata Samsudin.
Dikatakannya, ibadah Ramadhan sudah selesai dan untuk selanjutnya umat Islam harus menanamkan prinsip khauf dan raja.
Khauf mengkhawatirkan apakah ibadah kita diterima Allah atau tidak, sehingga kita tidak terlalu puas dan bangga dengan prestasi ibadah yang telah dilaksanakan. Sedangkan raja adalah sikap optimisme bahwa Allah dengan sifat kasih sayang-Nya pasti akan menerima amal ibadah yang kita lakukan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah bahu-membahu menciptakan suasana nyaman, aman, dan kondusif, baik pada saat suksesnya pemilu pada Februari lalu maupun pada Ramadan 1445 Hijriah.
“Semoga segala kontribusi positif dan kontribusi yang telah dilakukan menjadi ladang amal, dan dinilai sebagai kebaikan,” ujarnya.
Ia mengajak semua pihak untuk saling silaturahmi di hari mulia ini dengan tidak segan-segan mengakui kesalahan dan kesalahan apa pun yang mungkin dilakukan terhadap satu sama lain.
“Mungkin ada perasaan iri hati, pengkhianatan, atau berbagai kejahatan dan penganiayaan yang dilakukan, maka mohon ampun kepada Allah di hari dan bulan baik ini, masyarakat akan dengan mudah saling memaafkan,” kata Samsudin.
Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Ajak Warga Berkunjung ke Rumah Merayakan Idul Fitri
Baca juga: Kapolri Sampaikan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah
Baca juga: MAS bersama RSUD Dr Soetomo dan PMI menyiagakan petugas kesehatan saat Salat Idul Fitri
Wartawan: Paulus Pulo
Redaksi : M.Hari Atmoko
Hak Cipta © ANTARA 2024