NEWS

Resmi tercatat, saham emiten sawit Pulau Subur menguat

Resmi listing, saham emiten sawit Pulau Subur menguat

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Pulau Subur Tbk (PTPS) resmi mencatatkan saham perdana atau penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, dengan harga saham naik pada pukul 09.00 WIB. 3,03 persen ke posisi Rp 204 per saham.Saham PTPS berada di level tertinggi Rp 218 per saham dan level terendah Rp 200 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.000 kali dengan volume perdagangan 8,03 juta lembar saham dan nilai transaksi harian Rp 1,69 miliar.

Direktur Utama PTPS Felix Safei mengatakan tingginya antusiasme masyarakat untuk memiliki saham perseroan tidak terlepas dari kondisi fundamental yang positif di tengah tren peningkatan permintaan minyak sawit mentah (CPO) di tingkat global.

Perseroan mencatatkan kelebihan permintaan saham hingga 19,53 kali, kata Felix.

Menurut dia, rencana pemerintah mendirikan bursa perdagangan CPO akan berdampak positif bagi industri sawit sehingga menjadi katalis menguntungkan bagi perusahaan perkebunan sawit.

Pembentukan bursa CPO diharapkan dapat menjaga stabilitas harga di dalam negeri, kata Felix.

Ia optimistis tren peningkatan penjualan perseroan dari tahun ke tahun dapat meningkatkan laba bersih tahun berjalan 2023 mencapai Rp 29,11 miliar atau tumbuh 5,2 persen year on year (yoy).

Dalam aksinya, perseroan melepas 450 juta saham atau setara 20,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pasca IPO, dengan harga penawaran umum Rp 198 per saham, sehingga berhasil menghimpun dana segar senilai Rp 89,10 miliar. .

Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi surat berharga akan digunakan untuk belanja modal sebesar 50 persen untuk pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam.

Sedangkan lokasi pembangunan pabrik PKS berada di kawasan HGU di Desa Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dimana pembangunan pabrik tersebut rencananya akan dimulai pada tahun 2024 dan dipastikan kontraktor yang membangunnya. Pabrik PKS tidak terafiliasi dengan perusahaan.

Kemudian, 50 persen modal kerja untuk pembelian Tandan Buah Segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian traktor, dan peralatan produksi.

Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

Baca juga: Pasar Modal Indonesia Cetak Rekor IPO Terbanyak Sepanjang Masa

Baca juga: PTPN Holding berencana IPO subholding kelapa sawit PalmCo pada 2023
Baca juga: Perusahaan Sawit TPA bersiap mencatatkan sahamnya di Bursa

Wartawan: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version