Doha/Yerusalem (ANTARA) – Perundingan antara Israel dan Hamas yang dimediasi Qatar terus berlanjut pada Sabtu (28/10) untuk meredam eskalasi pertempuran di Gaza, meski Israel meningkatkan serangan di wilayah tersebut.Perundingan belum menemui jalan buntu, namun kemajuannya jauh lebih lambat dibandingkan sebelum eskalasi dimulai pada Jumat malam, kata seorang sumber yang mengetahui perundingan tersebut kepada Reuters tanpa menyebut nama karena sensitivitas perundingan tersebut.
Penduduk Gaza yang terkepung hampir tidak memiliki komunikasi dengan dunia luar pada hari Sabtu ketika jet Israel menjatuhkan lebih banyak bom di daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas.
Sejumlah pemimpin militer juga mengatakan serangan darat yang telah lama dikhawatirkan sedang dipersiapkan.
Qatar telah melakukan diplomasi di belakang layar selama lebih dari tiga minggu, berbicara dengan sejumlah pejabat Hamas dan Israel untuk mempromosikan perdamaian dan menjamin pembebasan lebih dari 200 sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza.
Mediasi Qatar pekan lalu menghasilkan pembebasan dua sandera Amerika, seorang ibu dan anak perempuan, serta dua wanita lanjut usia Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Sabtu bahwa upaya untuk membebaskan para sandera akan terus berlanjut bahkan selama serangan darat di Gaza.
“Kami akan memanfaatkan dan mengeksploitasi setiap kemungkinan untuk memulangkan mereka,” kata Netanyahu.
Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya hampir mencapai kesepakatan dengan Israel mengenai sandera, namun Israel “menghalangi” kemungkinan mencapai kesepakatan tersebut.
Juru Bicara Brigade Izz El Deen Al Qassam,
Abu Ubaida, mengatakan dalam pidato video bahwa kelompok tersebut hanya akan melepaskan semua sanderanya jika Israel membebaskan semua tahanan Palestina.
Israel mengatakan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober dan 224 sandera ditangkap, banyak di antaranya memiliki paspor asing dari 25 negara berbeda.
Israel telah mengebom dan menyerang Gaza lebih intens selama tiga minggu terakhir dibandingkan sebelumnya.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 7.000 warga Palestina di Gaza yang dikuasai Hamas.
Qatar, sebuah negara kecil yang kaya akan energi dan investasi dengan tujuan kebijakan luar negeri yang besar, memiliki jalur komunikasi langsung dengan Hamas, yang memiliki kantor politik di Doha.
Utusan Qatar sebelumnya membantu menengahi gencatan senjata antara kelompok tersebut dan Israel.
Sumber: Reuters
Penerjemah: M Razi Rahman
Redaktur: Bayu Prasetyo
HAK CIPTA © ANTARA 2023