Kupang (ANTARA) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki di Kecamatan Wulanggitang mencatat dalam waktu enam jam pada Minggu (14/1) gunung tersebut telah meletus sebanyak 12 kali.Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Laki Lewotobi, Yosef S Mboro, dalam laporan yang diterima ANTARA di Kupang, Minggu, menyebutkan 12 kali letusan terjadi antara pukul 12.00 hingga 18.00 Wita.
Kolom abu yang dihasilkan teramati pada ketinggian 1.000 hingga 1.500 meter di puncak gunung dengan warna asap abu-abu.
“Kami mengamati 12 kali erupsi dengan tinggi kolom abu 1.000 hingga 1.500 meter,” imbuhnya.
Selain itu, berdasarkan pantauan Pos Pemantauan, guguran awan panas terjadi sebanyak tiga kali dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah utara dan timur laut gunung.
Selain itu, juga terpantau terjadi longsor dengan jarak luncur 1.500 hingga 2.000 meter ke arah Timur Laut. Selain itu, awan panas juga teramati turun ke arah Timur Laut Utara sejauh 1.000 meter.
Baca juga: PVMBG Catat Awan Panas Letusan Lewotobi
Baca juga: PVMBG Imbau Warga Flores Timur Waspada Longsoran Lahar Letusan Lewotobi
Baca juga: Laki-Laki Gunung Lewotobi melontarkan abu setinggi 1.000 meter
“Sebanyak 11 kali guguran terjadi di puncak gunung dengan amplitudo 14,8-43,6 milimeter dengan durasi 27 hingga 37 detik,” ujarnya.
Berdasarkan tingkat aktivitasnya, Gunung Lewotobi Men kini berada pada Level IV atau Awas, sehingga PVMBG kemudian mengeluarkan sejumlah rekomendasi.
Beberapa anjuran bagi masyarakat sekitar gunung serta pengunjung dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 km dari pusat letusan gunung berapi dan sektor 5 km ke arah Barat Laut – Utara dan Timur Laut.
Selain itu, jika terjadi letusan dan turunnya abu, masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah, dan jika berada di luar diimbau menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata).
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi juga diimbau mewaspadai potensi banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
“Masyarakat harus tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak percaya pada rumor yang tidak jelas sumbernya,” tegasnya.
Baca juga: PVMBG mengimbau warga menjauhi aliran lahar pijar letusan Gunung Lewotobi
Baca juga: Flores Timur Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Letusan Lewotobi
Reporter: Kornelis Kaha
Redaktur: Riza Mulyadi
Hak Cipta © ANTARA 2024