NEWS

Puan: Pancasila menjadi bintang penuntun pemersatu rakyat

Puan: Pancasila menjadi bintang penuntun pemersatu rakyat

Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan Pancasila bukan sekadar slogan, melainkan ideologi nasional yang dapat menjadi bintang penuntun pemersatu bangsa Indonesia di tengah tantangan zaman saat ini.“Pancasila adalah bintang penuntun yang mempersatukan bangsa Indonesia, khususnya dalam menghadapi segala tantangan zaman. Pancasila dapat menjadi pedoman arah perjalanan bangsa ini untuk lebih maju,” kata Puan saat upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Sakti Pancasila. Tugu, Pondok Gede, Jakarta, Minggu, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.

Puan menilai Hari Kesaktian Pancasila penting sebagai pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Menurutnya, generasi muda harus memahami Pancasila secara utuh.

“Dengan landasan berlandaskan gotong royong yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila, maka generasi muda akan dengan mudah menghapus sikap anti-perbedaan dan keberagaman yang saat ini menjadi ancaman bagi generasi penerus bangsa,” kata Ketua DPR RI.

Sementara bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, Puan mengingatkan agar selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Bamsoet Ajak Masyarakat Terus Perkuat Ideologi Pancasila

Baca juga: Presiden Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

“Kita harus terus berupaya menjunjung tinggi, menjunjung tinggi, dan melaksanakan prinsip-prinsip Pancasila serta bersinergi mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih adil, harmonis, dan damai,” ujarnya.

Bagi Puan, Pancasila menjadi pedoman dalam menjaga persatuan dan kebhinekaan Indonesia. Apalagi saat ini dunia semakin kompleks dan mengalami perubahan yang cepat karena kemajuan dari waktu ke waktu.

Prinsip Pancasila dapat dijadikan landasan dalam menghadapi berbagai perbedaan pendapat, agama, budaya, dan latar belakang sosial yang ada di masyarakat, tambahnya.

Ia juga menilai Pancasila mengingatkan masyarakat untuk menjaga aspek politik dan ekonomi, serta memperhatikan hak asasi manusia, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa Pancasila merupakan landasan kokoh bagi negara majemuk seperti Indonesia. Oleh karena itu, dia menegaskan, meninggalkan Pancasila sama saja dengan mencabut jati diri bangsa dan mengkhianati amanah para pendiri bangsa.

Penggantian Pancasila akan mengakibatkan hilangnya karakternya sebagai bangsa yang ramah, toleran, dan gotong royong, tambah Puan.

Dalam upacara tersebut, Puan diminta membacakan Sumpah Kesaktian Pancasila yang berisi tekad menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Berikut bunyi Sumpah Kesaktian Pancasila yang dibacakan Puan pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

Atas izin Tuhan Yang Maha Esa, kami melaksanakan upacara ini dengan kesadaran penuh bahwa sejak diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, ternyata banyak terjadi pelemahan. Baik dari dalam maupun luar negeri, menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Memposisikan Hari Kesaktian Pancasila

Bahwa pelemahan tersebut dimungkinkan terjadi karena kelalaian dan kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kegiatan-kegiatan yang berupaya menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara. Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka menghadap Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan. Menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wartawan: Fath Putra Mulya
Editor: Chandra Hamdani Noor
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version