Prosedur Operasi Caesar, Berikut Persiapan dan Efek Sampingnya yang Perlu Anda Ketahui

Prosedur operasi caesar merupakan serangkaian langkah yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah operasi untuk menjamin keselamatan dan kesembuhan ibu dan bayi. Persiapan operasi caesar meliputi pemeriksaan darah untuk mengetahui golongan darah dan kadar hemoglobin, serta tes amniosentesis untuk menilai kondisi perkembangan paru janin jika usia kehamilan di bawah 37 minggu.

Sebelum tindakan dimulai, ibu akan diminta mandi dengan sabun antiseptik, memotong kuku, dan berpuasa beberapa jam sebelumnya. Selain itu ibu akan diberikan obat-obatan seperti antibiotik, obat anti mual dan obat maag.

Prosedur pembedahan diawali dengan pemberian anestesi lokal sehingga tubuh bagian bawah menjadi mati rasa, namun ibu tetap sadar selama operasi. Sayatan dibuat pada dinding perut dekat garis rambut area kemaluan, dan dokter dapat membuat sayatan horizontal atau vertikal sesuai dengan posisi bayi dalam kandungan. Kemudian, bayi dikeluarkan dari rahim, dibersihkan, dan tali pusarnya dipotong. Dokter memastikan tidak ada pendarahan dan menutup sayatan.

Setelah operasi, pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan di mana tekanan darah, kadar oksigen, ritme jantung, dan suhu tubuh akan dipantau. Obat pereda nyeri diberikan untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat efek anestesi mulai hilang. Pasien juga disarankan untuk banyak minum cairan, jalan-jalan ringan, serta mencegah sembelit dan pembekuan darah.

Pemulihan setelah operasi caesar melibatkan pendarahan pasca melahirkan selama beberapa hari dengan jumlah dan warna yang bervariasi. Pasien disarankan untuk mengenakan pakaian yang nyaman, menjaga luka jahitan tetap kering, memperhatikan asupan makanan bergizi, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Dengan mengikuti prosedur persiapan, operasi dan pemulihan dengan baik, maka proses operasi caesar dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang baik bagi ibu dan bayinya.