PHM dorong pengembangan metode pertanian organik secara bertahap melalui pelatihan pertanian organik bagi petaniJakarta (ANTARA) – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Subholding Hulu Kalimantan Regional Kalimantan melakukan panen perdana pertanian organik melalui program “Pernik Mahakam”.“Pernik Mahakam” merupakan program CSR PHM dalam pengembangan pertanian organik hasil kerjasama dengan Kelompok Gapoktan Maju Bersama dan Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda.
Sedangkan panen raya berlangsung di lokasi percontohan di Desa Kutai Lama, Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Head of Communication Relations & CID PHM Frans Alexander A. Hukom dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengungkapkan, program ini merupakan salah satu program CSR perusahaan di bidang perekonomian dan merupakan kontribusi PHM dalam pemberdayaan kelompok tani di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Dalam program ini, PHM mendorong pengembangan metode pertanian organik secara bertahap melalui pelatihan pertanian organik bagi petani, pelatihan penggunaan teknologi smart farming, pengenalan produk beras organik, dan peningkatan indeks tanam atau IP, dari yang semula IP 200 menjadi IP 300. Pola tanam IP 300 “Artinya dalam setahun akan ada tiga kali panen,” kata Frans.
Berdasarkan pengambilan sampel Balai Penyuluhan Pertanian Anggana, panen perdana program “Pernik Mahakam” diperkirakan mencapai 5,7 ton per hektar. Jenis padi yang ditanam yaitu padi varietas merah, padi inbrida C2, dan maya.
“Program Mahakam Pernik dimulai pada tahun 2022 dengan memberdayakan 80 petani dari empat kelompok tani. Harapannya, program ini dapat membantu menjamin ketersediaan bahan pokok sehat bagi masyarakat dengan harga terjangkau,” kata Frans.
Salah satu peserta program, Rahmat Amin mengungkapkan, awalnya kelompok taninya menggunakan bahan kimia 100 persen. Saat ini persentasenya bergeser menjadi 50 persen dengan menggunakan bahan organik.
“Dulu masa tanam kami hanya dua kali dalam setahun. Sekarang, masa tanam kami bertambah menjadi tiga kali dalam setahun sehingga hasil panen lebih besar dan kualitasnya juga meningkat,” kata Amin.
Sementara itu, Communication Relations & CID Manager PT Pertamina Hulu Indonesia Dony Indrawan mengatakan, sesuai peta jalan program, pada tahun 2024 targetnya adalah peningkatan perubahan perilaku tanam menjadi 70 persen organik dan 30 persen kimia. Selanjutnya pada tahun 2025 diharapkan mencapai 100 persen organik.
“Saat ini perusahaan sedang mempersiapkan pengembangan inovasi padi dan udang serta persiapan sertifikasi beras organik,” ujarnya.
Senada dengan itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan program CSR Pertamina bertujuan untuk mendorong kemandirian masyarakat khususnya di sekitar wilayah operasional, salah satunya melalui sektor pertanian.
Kehadiran Pertamina tidak hanya untuk mengolah sumber daya alam dalam rangka pemenuhan energi nasional, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Fadjar.
Baca juga: PHM Lampaui Target Produksi di Lapangan Bekapai MF 8.5
Baca juga: Pertamina Hulu Mahakam Keluarkan Gas Pertama dari Platform WPN-4
Reporter : Benardy Ferdiansyah
Redaktur: Ahmad Wijaya
Hak Cipta © ANTARA 2024