Pada tahun 2024, program ini akan kami lanjutkan guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 139 yang menyatakan bahwa pemerintah wajib menjamin Jakarta (ANTARA) – Hasil survei Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Humas) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terhadap pelanggan Teman Bus di 10 kota menunjukkan mayoritas masyarakat merasakan penghematan biaya transportasi bulanan sebesar 30-70 persen.Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Suharto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan akan terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang beralih dari sepeda motor ke “Teman Bus” pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebesar 61 persen.
Diketahui, Direktorat Jenderal Humas akan tetap menyediakan layanan transportasi massal perkotaan berbasis jalan raya dengan skema buy the service (BTS) dengan nama “Bus Friends” pada tahun 2024.
Survei menunjukkan kehadiran “Teman Bus” berkontribusi terhadap penghematan biaya transportasi umum, terutama dengan diterapkannya integrasi tarif layanan BTS.
Selain itu, dari hasil survei juga diperoleh data tingkat perpindahan pelanggan “Teman Bus” yang sebelumnya merupakan pengguna sepeda motor yaitu sebesar 72 persen.
“Tingkat perpindahan kendaraan roda dua di atas 70 persen menandakan adanya peningkatan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Kami berharap dengan hadirnya “Sahabat Bus” dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan juga kemacetan di kota-kota besar,” ungkapnya. Soeharto.
Selain itu, ia mengatakan untuk kendaraan roda empat juga terjadi peningkatan tingkat perpindahan pengguna “Teman Bus”, dari sebelumnya 5 persen pada tahun 2022 menjadi 23 persen pada tahun 2023.
Sedangkan pada tahun 2020 hingga tahun 2023, Sahabat Bus telah melayani 72.138.046 penumpang dengan rata-rata penumpang harian sebanyak 70.496 orang.
“Pada tahun 2024, program ini akan kami lanjutkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 139 yang menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan angkutan umum, kata Soeharto.
Pada tahun 2024, program BTS akan kembali dilaksanakan di 10 kota yaitu Palembang, Medan, Bali, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung, dan Surabaya. Namun ada beberapa daerah yang pelayanannya akan diambil alih oleh pemerintah daerah setempat.
Untuk Kota Medan rencananya akan dilayani oleh lima koridor dan 72 bus, seluruh koridor akan diambil alih pemerintah kota mulai pertengahan tahun 2024. Sedangkan di Kota Surakarta akan beroperasi sembilan koridor dengan 116 bus dan 111 MPU feeder, ada tiga koridor yang akan diambil alih pemerintah kota setempat mulai Januari 2024.
Sementara di Bandung, lima koridor beroperasi dengan 96 bus dan dua koridor akan diambil alih Pemprov Jabar pada Januari 2024. Untuk Banjarmasin akan beroperasi empat koridor dengan 75 bus yang seluruh koridornya akan dikelola oleh Pemprov Kalsel. mulai Mei 2024. Kemudian, di Surabaya akan dioperasikan dua koridor dengan 31 bus dan satu koridor akan diambil alih pemerintah daerah pada pertengahan tahun 2024.
“Sisa layanan lainnya yakni untuk kota Yogyakarta, Bali, Palembang, Banyumas, dan Makassar akan tetap dikelola oleh Ditjen Perhubungan Darat. Dalam hal ini, pemerintah pusat berperan memberikan stimulus berupa subsidi. untuk pengembangan angkutan umum perkotaan agar selanjutnya pengelolaannya dapat dilanjutkan oleh pemerintah daerah masing-masing,” kata Suharto.
Sementara Kementerian Perhubungan menyiapkan anggaran subsidi program BTS pada tahun 2024 sebesar Rp444.699.614.318, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp625.674.514.459. Sebab, beberapa layanan koridor telah dialihkan ke pemerintah daerah.
Baca juga: Pemprov Sulsel Surati Kemenhub karena Tak Mampu Biayai Teman Bus
Baca juga: Kemenhub siapkan tarif khusus Bus Teman BTS untuk pelajar dan lansia
Baca juga: Kemenhub: Sahabat Bus Berlaku Tarif Khusus untuk Penumpang Tertentu
Baca juga: Kementerian Perhubungan Kampanyekan Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum
Reporter : Benardy Ferdiansyah
Redaktur: Ahmad Buchori
Hak Cipta © ANTARA 2024