Target lahan 4.400 hektare tersebut meningkat 100 hektar dari target tahun sebelumnya sebesar 4.300 hektar Batusangkar (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Sumbar menargetkan Program Bajak Padi Gratis menyasar lahan petani seluas 4.400 hektar pada tahun 2024.
“Target lahan 4.400 hektare ini meningkat 100 hektar dari target tahun sebelumnya sebesar 4.300 hektare,” kata Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Dinas Pertanian Dataran Tinggi Wel Embra di Batusangkar, Selasa.
Dijelaskannya, target yang dipatok diperkirakan mampu memberikan manfaat kepada sekitar 10 ribu petani di Tanah Datar.
“Kami berharap dengan program ini petani bisa terbantu, dan hasil panen di Tanah Datar bisa meningkat,” ujarnya.
Dikatakannya, Program Bajak Padi Gratis merupakan salah satu program unggulan dibawah kepemimpinan Bupati Tanah Datar Eka Putra dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejak program ini diluncurkan di Sawah Pincuran Jambu, Jorong Sitakuak, Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab pada Februari 2022, sebagian besar petani di wilayah tersebut sudah merasakan manfaatnya.
“Sejak program ini diluncurkan, total 16.303 petani penggarap di Tanah Datar telah menikmati manfaatnya pada tahun 2022-2023,” ujarnya.
Dikatakannya, jika dihitung dari jumlah petani di Kabupaten Tanah Datar, tidak semuanya terlayani jasa bajak gratis.
Namun dari segi capaian, layanan bajak padi gratis ini selalu melebihi target yang ditetapkan.
Pada tahun 2022, program jasa bajak sawah gratis akan menjangkau lahan seluas 4.204,49 hektare dari target yang ditetapkan sebesar 4.200 hektar atau 100,11 persen, dengan jumlah penerima atau pemohon sebanyak 8.028 orang.
Kemudian bertambah pada tahun 2023 menjadi 4.311,38 hektare dari target 4.300 atau 100,26 persen, dengan jumlah penerima atau pemohon sebanyak 8.275 orang.
Ia mengatakan, untuk mendukung pelaksanaan dinas bajak padi gratis tersebut, pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa langkah, yakni dengan menetapkan tiga pola pelayanan dan membentuk tim Brigade Mesin.
Pertama, pola satu yaitu mesin pertanian (Alsintan) dan seluruh pembiayaan jasa membajak secara cuma-cuma (mesin, bahan bakar, dan upah bajak) ditanggung oleh pemerintah daerah. Pada tahun 2022, pola satu menarik 787 pelamar dan 644 pelamar pada tahun 2023.
Pola kedua, yaitu mesin pertanian disediakan oleh kelompok tani dan seluruh pembiayaan jasa membajak secara gratis ditanggung oleh pemerintah daerah. Pada tahun 2022, 7.231 pelamar akan tertarik dengan pola ini, dan 7.615 pelamar akan tertarik pada tahun 2023.
Pola terpopuler kedua menggunakan mesin yang sudah ada di masyarakat dan pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah Daerah.
Artinya, program jasa membajak gratis tidak mematikan penghidupan masyarakat yang sudah memiliki mesin, namun malah memaksimalkan mesin yang ada, ujarnya.
Terakhir pola ketiga, yaitu peralatan mesin disediakan oleh pemerintah daerah dan seluruh pembiayaan ditanggung oleh kelompok tani (peminjam peralatan mesin).
Tidak berhenti sampai disitu, selain layanan membajak secara gratis, pemerintah daerah juga memberikan kemudahan bagi petani dan kelompok tani yang memiliki mesin pertanian untuk perawatan dan perbaikan.
Fasilitas ini juga diberikan secara cuma-cuma yang disebut dengan “gebetan manis” (Gerakan Bengkel Mesin dan Mesin Pertanian Gratis).
Sejak diluncurkan di Gedung Serba Guna Nagari Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara pada September 2023, program ini sudah dinikmati banyak masyarakat.*
Reporter: Miko Elfisha
Redaksi : M.Tohamaksun
Hak Cipta © ANTARA 2024