Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, pada 13 Mei 1957. Pendidikan dasar dimulai di sebuah madrasah di Pamekasan. Inisial “Md” yang melekat pada namanya muncul saat ia masuk Pendidikan Guru Agama (PGA) tingkat SMP, karena di kelasnya ada lebih dari satu siswa bernama Mahfud.
Inilah arti MD dibalik namanya
Dilansir dari Antara News, awalnya ia dikenal dengan nama Mahfud “B”, namun tak lama kemudian nama orang tuanya ditambahkan di akhir namanya, sehingga ia dikenal sebagai Mohammad Mahfud Mahmodin, yang kemudian disingkat menjadi “Md.”
Saat remaja, Mahfud berangkat ke Yogyakarta untuk menempuh Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) dan memutuskan untuk tinggal di kota tersebut untuk belajar. Ia mengambil jurusan Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) dan mengambil jurusan Sastra Arab di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia melanjutkan studinya dengan meraih gelar master dan doktor di UGM. Pada tahun 1984, Mahfud menjadi guru besar di Fakultas Hukum UII, sekaligus melanjutkan studi Magister dan Doktor di UGM.
Telah menulis banyak buku tentang hukum
Sebagai seorang akademisi, ahli, peneliti, dan individu yang memiliki kemampuan menulis, Mahfud telah menghasilkan sejumlah karya tulis.
Beberapa judul buku yang pernah ditulisnya antara lain Debat Hukum Tata Negara: Pasca Amandemen Konstitusi (2010); Hukum dan Konstitusi dalam Isu Kontroversial (2010); Membangun Politik Hukum, Menjunjung Konstitusi (2006); Demokrasi dan Konstitusi (2001); Landasan dan Struktur Konstitusi Negara Indonesia (2000); dan Perjuangan Hukum dan Pilar Demokrasi (1999).
Selain karya ilmiah, Mahfud juga pernah diabadikan dalam buku, seperti Teman Bicara Mahfud MD (2013); Gaya Lurus Mahfud MD (2021); Mahfud MD, Mantan Hakim Konstitusi Paling Dicari (seri I dan II 2019, seri III 2020); dan Hukum Tak Pernah Berdiri: Penyebaran Ide Otentik, Prof. Dr. Moh. Mahfud MD (2007).
Berpengalaman di bidang Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif
Mahfud memiliki pengalaman di berbagai institusi, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Di tingkat eksekutif, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Kerja Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000-2001. Setelah itu, ia terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR RI periode 2004-2008 dari Fraksi PKB yang ditempatkan di Komisi III DPR RI.
Pada tahun 2008, Mahfud beralih ke dunia peradilan dengan terpilih menjadi hakim konstitusi dan menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi selama dua periode, yakni 2008-2011 dan 2011-2013. Beliau juga mempunyai pengalaman sebagai anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) dan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Terakhir, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Maju (KIM).
PDI-P telah mendeklarasikan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden bersama Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 yang diumumkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada 18 Oktober 2023. Begini rekam jejak perjalanan Mahfud MD di pemerintahan, menurut situs resmi Mahkamah Konstitusi: