Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Gus Imin atau Cak Imin, merupakan tokoh politik yang memegang posisi penting di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kesuksesan dan kepemimpinannya yang dinamis menjadikannya sosok yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Muhaimin Iskandar lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 September 1966. Ayahnya, Muhammad Iskandar, seorang guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif memberikan landasan pendidikan dan nilai-nilai keagamaan yang kuat semasa kecil Cak Imin. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta, Muhaimin melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM, meraih gelar sarjana pada tahun 1992, dan melanjutkan ke program magister komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Indonesia, lulus pada tahun 2001.
Sejak kuliah, Cak Imin aktif di berbagai forum diskusi dan organisasi kemahasiswaan, antara lain Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Keterlibatan aktifnya mencapai puncaknya ketika terpilih menjadi Ketua PMII Cabang Yogyakarta pada tahun 1994-1997. Karier politik Muhaimin Iskandar sejalan dengan munculnya Era Reformasi pada tahun 1998.
Bersama tokoh Nahdlatul Ulama, termasuk Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ia berperan dalam berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat itu, dengan Cak Imin menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) PKB. Pada pemilu 1999, Cak Imin terpilih menjadi anggota DPR RI dari PKB dan menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004, menjadikannya salah satu pimpinan DPR termuda saat itu.
Kesuksesan terus menghampiri Cak Imin saat menjabat sebagai Ketua Umum PKB pada tahun 2000 hingga 2005. Setelah itu, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2004 dan menduduki posisi Wakil Ketua DPR. RI periode 2004-2009.
Pada pemilu tahun 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Muhaimin sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sebuah tanggung jawab yang diemban Cak Imin dengan penuh dedikasi hingga tahun 2014. Setelah selesai masa jabatannya sebagai menteri, Muhaimin Iskandar kembali memimpin PKB secara aklamasi pada tahun 2014. Pada masa kepemimpinannya, PKB berhasil menambah perolehan suara pada pemilu 2014, membawa beberapa kader PKB menjadi menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo periode 2014-2019.
Cak Imin tidak hanya dikenal sebagai politisi ulung, tapi juga sebagai kepala keluarga yang tangguh. Pernikahannya dengan Rustini Martdho telah dikaruniai tiga orang anak. Pendidikan formalnya meliputi Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang, Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta, serta studi sarjana di FISIP UGM dan magister komunikasi di Universitas Indonesia.
Muhaimin Iskandar, dengan segala sifat positifnya, termasuk latar belakang pendidikan yang kuat, pengalaman politik yang luas, dan rekam jejak prestasi yang cemerlang, adalah salah satu kandidat yang menjanjikan untuk mengambil peran sebagai wakil presiden Indonesia di masa depan.