Namun, Everly bukan lagi satu-satunya anggota keluarga yang memiliki “garis ritsleting” (garis jahitan bedah). Ayahnya Matt Backe (38) memutuskan untuk membuat tato di dadanya yang menyerupai bekas luka. Tujuannya agar setiap pergi ke kolam atau pantai, dia akan melihat orang lain yang memiliki tanda serupa.
Matt ingin memastikan bahwa Everly tidak merasa sendirian dalam pengalaman uniknya. Setelah mendapat ide untuk membuat tato bekas luka, ibu mertuanya memberinya sertifikat untuk mengunjungi salon tato setempat pada hari Natal.
Dengan foto “garis ritsleting” Everly sebagai panduan, Matt pergi ke janji temu dan membiarkan seniman tato meniru bentuk di dadanya. Meski merasa tidak nyaman, Matt menganggapnya sebagai hal kecil dibandingkan perjuangan yang dialami Everly.
Matt menceritakan, “Seniman tato berkata, ‘Kamu tahu ini akan menyakitkan, kan? Karena itu tepat di tulangmu.'” Meski begitu, dia melanjutkan prosesnya selama 30 menit. Saat Everly melihat tato itu, reaksi pertamanya adalah, “Ayah, kenapa Ayah meniru kukuku?”
Menurut Lauren Backe, ibunya, Everly menambahkan dengan riang, “Kamu hanya ingin menjadi spesial seperti saya.” Kini, Everly melihat tato itu “rapi” dan membandingkannya dengan bekas luka pribadinya. Terlebih lagi, Lauren Backe ikut serta dengan menato garis EKG di pergelangan tangannya dengan inisial anaknya di kedua sisinya.