Perdamaian juga tidak boleh dikoyak, karena pemilu dan lompatan kemajuan bangsa ini tidak boleh dihalangi hanya karena perebutan kekuasaan.
Solo (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, masyarakat tidak boleh terpecah belah karena pemilu yang perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar.
“Perdamaian tidak boleh terkoyak, karena pemilu dan lompatan kemajuan bangsa ini tidak boleh dihalangi hanya karena perebutan kekuasaan,” ujarnya di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan, dalam negara demokrasi, perbedaan pilihan adalah hal yang wajar, yang terpenting persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga.
Kepala Negara mengatakan tantangan bangsa ke depan tidaklah mudah. Namun tantangan tersebut dapat dijadikan peluang bagi bangsa Indonesia untuk terus maju asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan.
“Jangan sampai kalau kita ganti pemimpin, ganti visi, ganti orientasi, sehingga kita harus mulai dari awal lagi. Kalau SD, SMP, SMA kita ganti pemimpin, kita ganti pemimpinnya. visi lagi, jadi mulai dari SD, SMP, SMA, kapan kita S1, S2, S3 dan seterusnya,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang konsisten dan berani mengambil keputusan.
“Berani mengambil resiko, berani menghadapi siapapun dan negara manapun demi kepentingan negara dan bangsa. Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang mampu mempersatukan, mampu mengabdi kepada rakyat, mampu bekerja secara makro, mampu bekerja secara mikro, dan mampu bekerja secara mikro. mampu bekerja secara detail karena tidak mungkin kita hanya berpikir makro saja,” ujarnya.
Wartawan: Aris Wasita
Editor: Chandra Hamdani Noor
HAK CIPTA © ANTARA 2023