NEWS

Presiden: Perang dan pembantaian di era modern tidak masuk akal

Presiden: Perang dan pembantaian di era modern tidak masuk nalar

Bhinneka Tunggal Ika. Dimana hal tersebut tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung oleh ajaran agama, tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung oleh para pemuka agama, yang mengajarkan bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman, tole

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo mengatakan perang terbuka dan pembantaian yang terjadi di era modern sama sekali di luar nalar dan hati nurani.“Sungguh tidak masuk akal, sangat tidak masuk dalam hati nurani kita, di dunia yang super modern saat ini masih terjadi perang terbuka dan pembantaian,” kata Joko Widodo dalam pidatonya pada R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta. Jakarta, Senin.

Presiden Widodo menegaskan, apa yang terjadi di Palestina merupakan praktik pembantaian terbuka yang memakan korban jiwa warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Ia menegaskan, tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa dibiarkan sedikit pun.

“Pembantaian (yang terjadi di Palestina) secara terang-terangan merenggut (nyawa) warga sipil, merenggut (nyawa) perempuan dan anak-anak. Gencatan senjata harus segera dilaksanakan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat, dan perundingan perdamaian harus segera dimulai,” ujarnya. stres. .

Presiden mengatakan, Indonesia meyakini kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan hal ini jelas tertuang dalam konstitusi Indonesia.

Indonesia, kata Jokowi, juga memiliki pengalaman panjang dalam merajut keberagaman dan menjembatani perbedaan serta menyatukan keberagaman.

“Saat ini jumlah penduduk Indonesia hampir 280 juta jiwa, terdiri dari 714 suku, dengan lebih dari 1.300 bahasa lokal atau daerah. Mereka berbeda agama dan tinggal di 17.000 pulau yang kita miliki. Bukan hal yang mudah untuk menyatukannya, namun kita bisa, ” jelasnya.

Ia mengatakan Indonesia bersyukur mampu mengikis ego suku, ego agama, dan ego daerah, sehingga mampu mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.

“Bhinneka Tunggal Ika. Dimana hal ini tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung oleh ajaran agama, tidak akan bisa terwujud jika tidak didukung oleh para tokoh agama, yang mengajarkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, toleransi terhadap perbedaan adalah bagian dari iman, dan menjaga persatuan juga bagian dari iman,” kata Jokowi.

Presiden menegaskan, Indonesia meyakini peran agama, tokoh agama, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan perdamaian, kerukunan, dan kebersamaan baik dalam suatu negara, kawasan, dan dunia.

Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi, sangat mengapresiasi diadakannya forum ini, mari kita wujudkan dialog antar agama dan lintas negara untuk menjembatani perbedaan dan menghentikan segala bentuk konflik sehingga kita bisa bersama-sama menciptakan dunia yang damai, harmonis, dan sejahtera. ujarnya saat meresmikan pembukaan R20 ISORA.

Wartawan : Rangga Pandu Asmara Jeruk
Redaksi : Edy M Yakub
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version