Presiden Korea Selatan menyebut pengembangan senjata nuklir tidak realistis
Seoul (ANTARA) – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan Korea Selatan bisa mengembangkan senjata nuklir dalam waktu singkat, namun mengembangkan senjata nuklir tidak realistis karena akan mengakibatkan berbagai sanksi ekonomi.“Jika kita mengembangkan nuklir, kita akan terkena sanksi ekonomi seperti Korea Utara dan perekonomian kita akan terkena dampak yang serius. Oleh karena itu, hal tersebut tidak realistis dan kita harus benar-benar mematuhi NPT (Perjanjian Nonproliferasi Nuklir), kata Yoon dalam wawancara dengan KBS TV seperti dilansir Yonhap, Kamis.
Mengingat tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi Korea Selatan, Yoon mengakui tidak butuh waktu lama bagi negara tersebut untuk mengembangkan senjata nuklir, namun ia menekankan bahwa kepatuhan terhadap NPT lebih sejalan dengan kepentingan nasional Korea Selatan.
Lebih lanjut Yoon mengatakan, pertemuan tingkat tinggi dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mungkin dilakukan, namun hanya jika pertemuan tersebut dijamin membuahkan hasil.
“Terlepas apakah Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya atau tidak, kita bisa mengadakan pertemuan tingkat tinggi antar-Korea,” ujarnya.
Baca juga: Korea Selatan Ajak Uni Eropa Putuskan Rantai Pembiayaan Nuklir Korea Utara
“Tetapi untuk melakukan hal ini, format top-down akan sulit diterapkan. Pertemuan tingkat tinggi harus diadakan setelah pertukaran dan diskusi antara pejabat di tingkat kerja dan setelah agenda dan hasil disiapkan. “Kalau dibiarkan saja, akan berakhir lagi tanpa ada kesimpulan atau manfaat apa pun,” imbuhnya.
Tak hanya membahas pengembangan senjata nuklir, Yoon dalam wawancara tersebut juga menampik kritik bahwa fokusnya dalam memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan Jepang telah menyebabkan semakin meningkatnya keretakan antara Seoul dan Beijing.