Beijing (ANTARA) – Presiden Joko Widodo menyampaikan empat hal utama yang diperlukan untuk membangun konektivitas dalam suatu negara berdasarkan pengalaman di Indonesia.“Pertama harus memberikan manfaat ekonomi; kedua harus dilakukan secara merata dan inklusif; ketiga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dan keempat harus didukung oleh pengembangan sumber daya manusia dan transfer teknologi,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara tersebut. Forum Tingkat Tinggi dalam rangkaian acara Belt. dan Road Forum ketiga di China National Convention Center, Beijing, pada hari Rabu.
High Level Forum mengangkat tema “Connectivity in an Open Global Academy”.
Presiden Jokowi menilai keempat hal tersebut menjadi landasan kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) untuk pengembangan konektivitas.
“Sehingga BRI dapat menjadi solusi pengembangan konektivitas dan berkontribusi terhadap perdamaian di kawasan untuk menciptakan kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menjelaskan sejumlah pengembangan konektivitas yang dilakukan Indonesia selama sembilan tahun terakhir.
“Indonesia meyakini konektivitas adalah jalan menuju kesejahteraan, oleh karena itu selama 9 tahun terakhir hingga akhir tahun 2023, Indonesia telah membangun lebih dari dua ribu kilometer jalan tol, dan juga membangun jalan non tol, pelabuhan baru dan baru. bandara,” tambah Presiden.
Selain membangun infrastruktur besar, Presiden Jokowi juga mengatakan Indonesia telah membangun konektivitas melalui pembangunan infrastruktur kecil yang tersebar di seluruh desa di Tanah Air.
“Ada lebih dari 320 ribu kilometer jalan desa, 1,7 juta meter jembatan, dan lain-lain. Dan tidak hanya konektivitas fisik, Indonesia juga terus memperluas konektivitas digital hingga menjangkau wilayah atau perbatasan terluar,” kata Presiden.
Alasannya karena Indonesia memiliki 17 ribu pulau serta fasilitas kesehatan dan pendidikan.
“Pada akhirnya, semua ini dapat meningkatkan daya saing perekonomian dan investasi Indonesia, serta menjadi landasan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Turut mendampingi Presiden adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China
Baca juga: Presiden Jokowi berharap kemitraan dalam Inisiatif Belt and Road bisa setara
Baca juga: Jokowi: Kerja Sama Belt and Road Jangan Dipolitisasi
Reporter: Desca Lidya Natalia
Redaktur : M Razi Rahman
HAK CIPTA © ANTARA 2023