NEWS

Presiden Jokowi salurkan bantuan pangan di Kabupaten Klaten

Presiden Jokowi salurkan bantuan pangan di Kabupaten Klaten

Klaten (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.“Ini akan diberikan kepada bapak dan ibu pada bulan Januari, Februari, dan Maret,” ujarnya di hadapan ratusan penerima manfaat di Gudang Bulog Meger, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu.

Setelah itu, kata dia, bantuan pangan akan disalurkan untuk bulan April, Mei, dan Juni.

“Setelah bulan Juni saya akan lihat lagi APBN-nya, kalau bisa dilanjutkan. Paling tidak sampai bulan Juni,” ujarnya.

Ia mengatakan, beras yang dibagikan kepada penerima manfaat merupakan beras kualitas premium.

“Cek saja kalau sampai di rumah, saya jamin berasnya bagus dan premium. Ini kita berikan kepada 22 juta penerima di seluruh tanah air,” ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Sapa Ratusan Pelanggan Mekaar PNM di Klaten

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bantuan pangan akan dilanjutkan pada bulan Januari, Februari, Maret dan kemudian dilanjutkan lagi pada bulan April, Mei, Juni.

Selain itu, program Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan (SPHP) juga terus berjalan.

“Bisa dilihat di pasar tradisional, pasar modern, mini market, semua tersedia dan presiden tegaskan berasnya bagus. Ini alternatif sebelum panen,” ujarnya.

Sementara itu, kata dia, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan pada Januari hingga Februari Indonesia akan mengalami defisit beras sebesar 2,7 juta ton.

Menyikapi hal tersebut, kata dia, hingga saat ini Bulog telah menyiapkan rencana impor beras. Dia mengatakan, impornya sudah diatur sedemikian rupa sehingga bisa masuk ke Indonesia sebelum panen.

“Di daerah yang sedang panen maka impor akan dihentikan, namun kita juga tahu bahwa produksi beras hanya terjadi di sebelas provinsi di Indonesia. Ada daerah yang produksinya minus atau tidak ada produksi sepanjang tahun, seperti NTT, Indonesia Timur, ” dia berkata.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengarahkan agar sebagian impor masuk ke daerah-daerah yang belum mengalami panen raya sehingga bisa langsung memenuhi kebutuhan masyarakat di sana.

“Jadi tujuan bantuan pangan dan SPHP adalah untuk meringankan tekanan pasokan beras kepada masyarakat, terutama masyarakat yang paling membutuhkan. Impor telah dilakukan dan terjadwal baik pada saat itu maupun di pelabuhan pemasukan beras ketika Pasti sampai. Dipastikan tidak mengganggu panen di sentra produksi,” ujarnya.

Sedangkan dengan bantuan pangan ini, setiap keluarga penerima manfaat mendapat beras sebanyak 10 kg/bulan.

Baca juga: Presiden Jokowi Pimpin Peletakan Batu Pertama Kampus MBZ CFS

Wartawan: Aris Wasita
Redaktur: Triono Subagyo
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version