Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha Vietnam berinvestasi di ibu kota nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri dialog bisnis dengan pengusaha/investor Vietnam di Hotel Melia Hanoi, Vietnam, Sabtu, yang juga dihadiri Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh.
Saya mengajak bapak dan ibu untuk berinvestasi di ibu kota baru nusantara ini sesuai dengan keahlian masing-masing perusahaan, kata Presiden dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.Dalam kesempatan itu, Presiden juga mendorong Indonesia dan Vietnam untuk terus memperkuat kerja sama kedua negara guna mewujudkan visi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
“Indonesia dan Vietnam mempunyai visi yang sama yaitu menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045 dan untuk mewujudkannya diperlukan kekuatan kolaborasi, termasuk kolaborasi di bidang dunia usaha,” kata Presiden.
Presiden Jokowi menjelaskan, Indonesia memiliki potensi pertukaran karbon yang sangat besar, yakni lebih dari 200 miliar dolar AS. Menurut Presiden, pasar karbon akan diluncurkan pada tahun 2023.
“Saya berharap CT Group bisa menjadi bagian penting,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait investasi VinFast di Indonesia pada industri mobil listrik, Presiden berharap target produksi pada tahun 2026 dapat segera tercapai. Selain itu, Kepala Negara juga berharap VinFast bisa membuka kolaborasi dengan pengusaha Indonesia.
“Saya berharap VinFast juga dapat berkolaborasi dengan para pengusaha dan peneliti di Indonesia,” lanjutnya.
Selain itu, dalam rencana pembangunan daerah mulai dari infrastruktur bandara hingga pariwisata di Indonesia, Presiden berharap kerja sama Indonesia dengan perusahaan asal Vietnam, Sovico Group, dapat segera terealisasi.
Presiden juga mendorong peningkatan jumlah penerbangan maskapai VietJet ke sejumlah destinasi super prioritas di Indonesia.
Seperti di Labuan Bajo, di Mandalika, di Likupang, di Borobudur, dan Danau Toba, kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto, dan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi.
Wartawan : Rangga Pandu Asmara Jeruk
Editor: Hisar Sitanggang
Hak Cipta © ANTARA 2024