NEWS

Pondok Pesantren Al Munawwir Yogyakarta, Lengkap dengan Sejarah Berdirinya

Pondok Pesantren Al Munawwir Yogyakarta, Lengkap dengan Sejarah Berdirinya


Awal mula berdirinya Pondok Pesantren Al Munawwir adalah pada saat KH. Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad kembali ke Indonesia setelah menuntut ilmu di Mekkah dan Madinah selama 21 tahun. Selama tinggal di dua kota suci tersebut, ia memperoleh ijazah mengajar tahfiz Al-Qur’an. Selain sebagai penghafal Al-Qur’an, ia juga mempelajari ilmu Al-Qur’an, tafsir, dan qiraat sab’ah dari beberapa guru.

Dilansir dari laman lajnah.kemenag.go.id, KH M Munawwir dikenal sebagai ulama Jawa pertama yang berhasil menguasai qiraat sab’ah. Setelah 21 tahun menimba ilmu agama, sesampainya di Indonesia tepatnya di Kauman Yogyakarta. Beliau aktif menyelenggarakan kajian agama. Di rumah orang tuanya ia aktif mempelajari kitab-kitab, khususnya Al-Qur’an, sesuai dengan disiplin ilmu KH M Munawwir selama menuntut ilmu di Tanah Suci, mempelajari Ulum Al-Qur’an.

Seiring berjalannya waktu, pengajian yang dilaksanakan di Kauman dirasa kurang efektif karena terbatasnya jumlah ruang pengajian. Kemudian berdasarkan saran yang diberikan KH Sa’id dari Gedongan, Cirebon, KH M Munawwir akhirnya memilih dusun Krapyak yang berada di luar benteng Keraton sebagai tempat didirikannya Pondok Pesantren Yogyakarta ini di kemudian hari.

Pada awal berdirinya Pondok Pesantren Al Munawwir, KH. M. Munawwir lebih menekankan pada pendidikan dan pengajaran di bidang Al-Quran. Hal ini sesuai dengan keahliannya yang luas di bidang tersebut. Namun pendidikan lain seperti kitab kuning tetap diberikan hanya sebagai pelengkap atau pelengkap saja. Materi dan metode pendidikan dan pengajaran Alquran pada kali ini diberikan langsung oleh KH. Muhammad Munawwir. Ada dua jenis materi yang disampaikan kepada siswa, yaitu:

Santri yang mengaji dengan membaca mushaf disebut bin nadzor. Santri yang membaca Alquran dengan menghafal mushaf disebut bil ghoib.

Dalam pengajarannya, KH. Muhammad Munawwir menggunakan metode mushafahah yaitu siswa membaca Al-Quran satu per satu di hadapannya, dan apabila ada kesalahan dalam bacaannya segera dikoreksi, kemudian siswa segera mengikutinya.

Exit mobile version