Hasil penyelidikan sementara pertandingan sepak bola antar klub sepak bola tingkat RW di Desa Cisarua tidak berizin.
Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal Polres Nagrak, Polres Sukabumi, Polda Jawa Barat menyelidiki penyebab kericuhan antar suporter pada pertandingan sepak bola antar desa di kawasan Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.Dari hasil pemeriksaan sementara, pertandingan sepak bola antar klub sepak bola tingkat RW di Desa Cisarua tidak berizin, bahkan saat turnamen berlangsung tidak ada pemberitahuan kepada pihak keamanan baik Polri maupun TNI, kata Kapolsek Nagrak Iptu Teguh Putra Hidayat. , di Sukabumi, Kamis (28/9).
Menurut Teguh, kericuhan antar suporter juga sempat divideokan dan diunggah hingga viral di media sosial. Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan adu jotos antar suporter kedua tim yang bertanding.
Kerusuhan terjadi pada Rabu (27/9) sekitar pukul 16.00 WIB di Lapangan Sepak Bola Cibodas Desa Cisarua, namun belum diketahui suporternya berasal dari tim mana.
Karena itu, polisi saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kericuhan tersebut dengan memanggil panitia penyelenggara turnamen sepak bola dan Kepala Desa Cisarua.
“Sampai saat ini kami belum menerima laporan apakah ada korban baik luka maupun meninggal akibat kerusuhan tersebut. Dari informasi panitia ternyata pertandingan sepak bola antar desa tersebut telah berjalan. Sudah beberapa minggu, tapi tidak pernah ada salinan pemberitahuan kegiatan itu kepada kami atau unsur TNI,” ujarnya pula.
Teguh mengatakan, selain tidak mendapat izin, mengantisipasi terulangnya kerusuhan antar suporter, pihaknya sempat menghentikan turnamen sepak bola antar desa tersebut. Masyarakat juga diimbau tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga keamanan.
Baca juga: Menelaah Jejak Sejarah Kerusuhan Suporter Sepak Bola
Baca juga: Menpora Dito Minta Suporter Liga 1 Saling Melindungi Suporternya
Wartawan : Aditia Aulia Rohman
Redaksi : Budisantoso Budiman
HAK CIPTA © ANTARA 2023