NEWS

Polres Bangkalan tangkap tujuh orang terkait ledakan di Kamal

Polres Bangkalan tangkap tujuh orang terkait ledakan di Kamal

Enam orang menjadi korban dalam kejadian tersebut, satu di antaranya meninggal dunia. Bangkalan (ANTARA) – Polres Bangkalan, Jawa Timur, menangkap tujuh orang terkait ledakan di Desa Banyuajuh, Kamal yang merusak lima bangunan dan menewaskan satu orang. Jumat pagi.Menurut Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, mereka terdiri dari empat orang penyelam dan pemulung serta dua pekerja.

“Mereka sudah kami tahan untuk dimintai keterangan. Saat ini mereka berada di Mapolres Bangkalan,” kata Kapolres AKBP Febri Isman Jaya di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat sore.

Sebelumnya, pada Jumat (29/12) sekitar pukul 09.00 WIB (versi warga 08.20 WIB) terjadi ledakan di Desa Banyuaju, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Lokasi ledakan sekitar 300 meter dari Pelabuhan Kamal.

Sebanyak enam orang menjadi korban dalam kejadian tersebut, satu di antaranya meninggal dunia. Lima rumah warga juga rusak dan 1 mobil terbakar di lokasi ledakan.

Baca juga: Polda Jatim turunkan personel ke lokasi ledakan
Baca juga: Rumah Warga Bangkalan yang Terkena Ledakan Petasan Dapat Ganti Rugi

Berdasarkan hasil olah TKP petugas gabungan Polres Bangkalan dan Polda Jatim, kata Kapolda, ledakan terjadi di Desa Banyuajuh akibat benda mortir. Benda itu hendak dipotong oleh seorang pedagang barang rongsokan.

Benda mirip mortir itu berjumlah 3 buah, dibeli dari salah satu warga yang didapatnya dari dasar laut. Saat memotong dengan mesin pemotong, asap keluar dari benda tersebut. Para pekerja yang ketakutan lari, lalu terjadi ledakan.

“Besi yang kami duga bagian mortir ditemukan di tiga tempat, yaitu di depan rumah warga tak jauh dari lokasi, kemudian di Dermaga Kamal dan samping gudang. Kasus ini sedang kami dalami dan sudah kami tahan. tujuh orang,” kata Febri.

Sejumlah warga sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar suara ledakan sebanyak tiga kali berturut-turut. Bahkan ada pula yang melihat benda terbang seperti pipa disertai suara ledakan.

“Kami lari keluar rumah karena suaranya sangat keras,” kata Chairul Fuad, warga yang tinggal sekitar 200 meter dari lokasi ledakan.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas melarang warga mendekati lokasi kejadian, bahkan petugas memasang garis polisi.

Wartawan: Abd Aziz
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version