Kami melakukan upaya secara halus, agak kasar dan kasar dengan mengambil tindakan hukum terhadap pelaku ini. Jakarta (ANTARA) – Kapolres Metro Jakarta Utara Kompol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya menerapkan tiga langkah dalam mengatasi permasalahan tawuran remaja dan remaja di wilayah setempat pada bulan Ramadhan 1445 Hijriah.“Kami melakukan upaya secara halus, agak kasar dan tegas dengan mengambil tindakan hukum terhadap pelaku tersebut,” kata Kompol Gidion, di Jakarta, Kamis (21/3).
Ia mengatakan, upaya halus yang dilakukan adalah sosialisasi kepada sekolah, orang tua, dan warga, untuk melarang anaknya terlibat tawuran.
“Kami mengimbau para orang tua dan guru untuk menasihati anak-anaknya agar tidak terlibat tawuran,” ujarnya lagi.
Namun, jika hal tersebut tidak membuat mereka jera untuk melakukan tawuran, maka akan dilakukan tindakan tegas dengan tidak menerbitkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bagi mereka yang terlibat tawuran.
“Hal ini tentu berdampak pada masa depan mereka, sehingga upaya ini juga bertujuan untuk memberikan efek jera,” kata lulusan Akpol tahun 1996 ini.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim dan Polda Riau ini mengatakan, jika upaya tersebut tidak memberikan efek jera dan malah membuat tawuran terus berlanjut, maka akan dilakukan tindakan tegas.
Menurutnya, jika senjata tajam melukai seseorang atau bahkan menyebabkan kematian tentu akan diproses secara hukum.
“Bisa saja Anda didakwa melakukan tindak pidana penganiayaan bahkan pembunuhan,” ujarnya lagi.
Selain itu, ia juga meningkatkan kegiatan rutin seperti patroli polisi di masyarakat. Kemudian mendirikan pos pengamanan bersama masyarakat, agar tindakan tersebut dapat dicegah.
“Aksi ini berhasil menurunkan frekuensi tawuran. Sejak tawuran pertama di Koja awal Ramadhan dan sampai saat ini belum terjadi lagi, namun kami terus mengupayakan agar tidak terjadi lagi,” ujarnya pula.
Baca juga: Kapolres Sidak Sejumlah Lokasi Rawan Tawuran di Jakarta Utara
Baca juga: Kapolri Ambil Dua Langkah Atasi Tawuran yang Merajalela di Jakarta Utara
Reporter: Mario Sofia Nasution
Redaksi : Budisantoso Budiman
Hak Cipta © ANTARA 2024