NEWS

PMI Tulungagung menyumbangkan devisa sebesar Rp 2 triliun setiap tahunnya

PMI Tulungagung sumbang devisa Rp2 triliun setiap tahunnya

Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menyebutkan angka kiriman uang berupa devisa atau uang yang dikirim dari tempat pekerja migran Indonesia (PMI) bekerja di luar negeri kepada keluarganya di Tulungagung rata-rata mencapai Rp 2 triliun setiap tahunnya.“PMI menyumbang devisa Tulungagung sebesar Rp2 triliun setiap tahunnya,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tulungagung, Agus Santoso di Tulungagung, Sabtu.

Selain gaji yang tinggi dan nilai tukar mata uang asing yang dikirim dengan nilai tukar yang besar dibandingkan rupiah, tingginya nilai mata uang asing juga dipengaruhi oleh banyaknya PMI dari daerah tersebut.

Beberapa desa di Tulungagung bahkan dikenal sebagai kantong PMI. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencatat jumlah PMI yang terdaftar resmi sebanyak 19 ribu orang.

Dimana setiap tahunnya ada 6.000 warga Tulungagung yang berangkat ke luar negeri untuk menjadi PMI.

“PMI masih menjadi pilihan pekerjaan bagi masyarakat Tulungagung. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan perlindungan kepada PMI,” ujarnya.

Baca juga: BP2MI: PMI menyumbang devisa Rp 159,6 triliun per tahun

Jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi karena diperkirakan masih banyak pekerja migran yang berangkat ke luar negeri secara ilegal atau menggunakan visa kunjungan, bukan visa kerja.

Mereka juga tidak menggunakan surat keterangan bekerja di luar negeri dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai syarat agar keberadaannya di luar negeri dan tujuannya tidak tercatat di database daerah.

Menurutnya, PMI asal Tulungagung mempunyai potensi besar untuk membangun usaha produktif ketika kembali ke tanah air. Oleh karena itu, pemerintah membuat program Desa Desmigrasi di enam desa Tulungagung.

“Enam desa yang akan menjadi Desa Desmigrasi di Tulungagung adalah Desa Pagersari, Mirigambar, Betak, Tunggangri, Jatidowo, dan Sumberagung,” jelasnya.

Program Desmigrasi akan memberikan ruang bagi PMI atau eks PMI untuk mengembangkan usaha di Tulungagung. Nantinya, pemerintah akan memberikan pelatihan keterampilan agar mereka bisa membangun usaha mandiri atau kelompok.

“Program usaha yang bisa dijalankan antara lain koperasi, konveksi, dan pengolahan makanan,” ujarnya.

Tulungagung juga menjadi pilot project Kementerian Ketenagakerjaan RI dalam program Desmigrasi. Jika program Desmigrasi berjalan maka PMI akan semakin berdaya.

“Nanti ketika PMI pulang kampung, mereka tidak lagi kebingungan untuk membuka usaha. Karena usahanya sudah berjalan melalui program Desmigrasi,” ujarnya.

Baca juga: Apakah PMI Layak Jadi Ladang Devisa?

Reporter : Destyan H. Sujarwoko
Redaktur: Triono Subagyo
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version