Pengertian syarat berkaitan dengan sesuatu yang bergantung pada keberadaan hukum syariah dan berada di luar hukum itu sendiri, yang ketiadaannya menyebabkan hukum tersebut tidak ada. Dalam Islam, syarat jual beli adalah syarat atau syarat tertentu yang harus dipenuhi dalam suatu transaksi jual beli agar transaksi tersebut dianggap sah dan sesuai dengan prinsip syariah (hukum Islam). Ketentuan ini dimaksudkan untuk menjamin keadilan, keakuratan dan transparansi dalam transaksi jual beli. Berikut beberapa syarat jual beli dalam islam, yaitu:
1. Adanya persetujuan dari kedua belah pihak
Kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual beli dalam Islam harus saling ridha terhadap barang atau barang yang dijual. Jika barang dagangan itu diambil tanpa persetujuan pemiliknya, maka jual beli jenis ini batal. Karena penjual tidak senang. Begitu juga karena penjualnya tidak puas dengan harganya.
2. Pelaku jual beli adalah orang yang diperbolehkan melakukan transaksi
Artinya adalah orang yang dewasa dan berakal sehat. Baik penjual maupun pembeli. Jika pelakunya seorang safih (bodoh), atau anak-anak, atau orang gila, atau pembantu, maka jual belinya tidak sah.
3. Yang dijual adalah harta yang bermanfaat dan halal
Barang yang diperjualbelikan haruslah al-maal. Dan sesuatu disebut al-maal, jika mempunyai nilai manfaat dan halal (boleh digunakan). al-maal adalah segala sesuatu yang mengandung manfaat dan halal. Jadi jangan menjual sesuatu yang tidak berguna. Atau, yang bermanfaat namun haram digunakan, seperti khamr.
4. Barang tersebut dimiliki atau diperbolehkan untuk dijual
Jadi barang yang diperjualbelikan itu harus dimiliki terlebih dahulu atau menjadi milik orang lain tetapi boleh untuk dijual. Contoh tidak terpenuhinya syarat ini adalah jika seseorang menjual barang yang bukan miliknya. Maka janganlah ada orang yang menjual kambing orang lain, atau rumah orang lain, meskipun rumah itu milik ayah atau ibunya. Kecuali dia dijadikan wakil dan diperbolehkan menjualnya.
5. Barang harus dapat dikirim
Barang yang diperdagangkan harus dapat diantar. Apabila tidak dapat diserahkan maka akadnya tidak sah. Para ulama mencontohkan jual beli unta yang lari. Secara umum, unta yang melarikan diri tidak dapat ditemukan lagi. Kadang bisa dikejar dengan kuda, tapi tidak bisa ditangkap. Jika bisa mengejarnya dengan kuda, biasanya unta akan mengalahkan kudanya. Terkadang unta itu menendangnya hingga ia terjatuh. Maka para ulama berkata: Tidak boleh menjual unta yang melarikan diri.
6. Barang jelas, tidak samar-samar
Jual beli gharar adalah jual beli yang mengandung unsur ambiguitas. Jadi barang yang diperjualbelikan harus jelas. Barang yang dijual harus terlihat atau mempunyai ciri-ciri yang jelas. Contoh benda yang dapat dilihat adalah seperti unta, dapat dilihat dan diperhatikan. Selain itu, ada pakaian yang bisa kamu coba dan balikkan.
7. Harganya jelas
Harga barang harus diketahui. Karena harga merupakan salah satu al-‘iwadh (yang dipertukarkan dalam jual beli). Dan al-‘iwadh harus jelas bagi kedua belah pihak. Jadi uang yang harus dibayarkan pembeli harus jelas.