Keberhasilan tersebut dicapai melalui kegiatan eksplorasi di wilayah yang telah dikembangkan sepenuhnya pada blok-blok yang ada. Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Hulu Pertamina mencatatkan penemuan signifikan dari kegiatan eksplorasi di blok-blok yang dikelola sepanjang tahun 2023.Dalam kurun waktu 1 tahun, tercatat tidak kurang dari 1,4 miliar barel setara minyak (BBOE) melalui mekanisme validasi cadangan sepanjang tahun 2023.
“Keberhasilan tersebut dicapai melalui kegiatan eksplorasi di wilayah yang telah dikembangkan sepenuhnya pada blok-blok yang ada,” kata Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan aset dan mempertahankan laju produksi migas saat ini. Penemuan sumber daya migas menunjukkan optimisme bahwa Indonesia masih memiliki potensi yang besar, kata Muharram.
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan energi migas dalam negeri secara volume akan terus meningkat setiap tahunnya.
Muharram menegaskan, eksplorasi merupakan kunci penyediaan energi berkelanjutan untuk mencari sumber daya dan memastikan ketersediaan energi primer tetap terjaga guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Sejalan dengan kebutuhan energi nasional yang terus meningkat hingga tahun 2050, lanjut Muharram, minyak dan gas khususnya gas masih menjadi kunci penting dalam pemenuhan energi saat ini dan era transisi menuju energi terbarukan. PHE Eksplorasi secara konsisten mendukung program ini terbukti dengan penemuan eksplorasi yang 55 persen didominasi oleh gas.
Kegiatan eksplorasi tercatat meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari aktivitas pengeboran yang meningkat sebesar 18 persen (20 sumur selesai dan 6 sumur dalam pengerjaan), survei seismik 3D hingga 268 persen (survei selesai 1.512 km2) dan penambahan Sumber Daya Calon Baru yang meningkat sebesar 128 persen (tercatat 1,3 BBOE). .
Dari sisi investasi, eksplorasi PHE mengalami peningkatan seiring dengan aktivitas yang sedang berjalan. Namun dari segi biaya pencarian mengalami penurunan, hal ini berarti kegiatan eksplorasi dilakukan secara efektif dan efisien.
Keberhasilan PHE Eksplorasi pada tahun 2023 berakar pada strategi Infrastructure Led Exploration (Near Field Exploration) yang mencari penemuan-penemuan baru di area matang dan Eksplorasi Open Area (Emerging & Frontier Exploration) dengan fokus menemukan Wilayah Kerja baru dengan sasaran Giant Penemuan.
“Dalam upaya meningkatkan rasio penemuan sumber daya per struktur, PHE akan menyeimbangkan portofolio antara pemboran eksplorasi di lokasi yang dekat dengan lapangan produksi dan pemboran eksplorasi di area baru yang belum pernah digarap sebelumnya,” lanjut Muharram di Subholding Hulu 2024. Temu Media di Lombok.
Saat ini PHE sedang intensif melakukan evaluasi bawah permukaan dan mempersiapkan pengeboran eksplorasi di lepas pantai Matindok, lepas pantai East Natuna dan blok eksplorasi baru lainnya.
Tak hanya berperan di wilayah kerja yang sudah ada, PHE juga mencari peluang baru di wilayah terdepan melalui kegiatan akuisisi data. Gradiometri Tegangan Penuh (FTG) dengan menggunakan teknologi terkini yang dilakukan di Cekungan Kutai tercatat realisasinya pada pertengahan tahun 2023 dan akan dilanjutkan dengan persiapan survei seismik di Bone, Seram dan Kepala Burung sebagai upaya membuka peluang penemuan cadangan minyak dan gas raksasa.
“Sekarang adalah momen terbaik bagi PHE untuk mempersiapkan proyek pengeboran laut dalam guna menggali potensi penemuan sumber daya baru yang besar,” kata Muharram.
Baca juga: PHE Catat Kinerja Optimal di 2023
Baca juga: Pertamina Akan Garap Proyek Eksplorasi “Ikan Besar” di Malaysia
Baca juga: PHE bidik cadangan migas raksasa pada 2024 untuk perkuat ketahanan energi
Baca juga: Legislator: PHE Mampu Terapkan Inovasi Ramah Lingkungan
Wartawan: Faisal Yunianto
Redaktur: Ahmad Buchori
Hak Cipta © ANTARA 2024