NEWS

Perusahaan Bulgaria dan Indonesia menandatangani MoU perdagangan dan investasi

Perusahaan Bulgaria, Indonesia tandatangani MoU dagang dan investasi

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan asal Bulgaria, Bella Group, menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama perdagangan dan investasi dengan perusahaan Indonesia PT Garuda Mitra Unggul (GMU).Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Sofia yang diterima di Jakarta, Selasa, penandatanganan MoU tersebut mencakup kerja sama pengadaan bahan baku rendang selama empat tahun.

Kerja sama penyediaan bahan baku disebut bernilai 34 juta dolar AS (Rp 534 miliar), sedangkan kerja sama pendirian pabrik pengolahan daging bernilai 38 juta dolar (Rp 597 miliar).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh COO Bella Group Dimitar Velikov dan Nikolay Evgeniev serta Presiden Direktur PT GMU Hendro Santoso, dan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta.

Iwan menjelaskan, komitmen kerja sama Bella Group dengan PT GMU merupakan kelanjutan dari berdirinya pabrik rendang yang kemudian berkembang.

“…sampai Bulgaria tertarik berinvestasi mendirikan pabrik pengolahan daging (industri pangan) di Indonesia untuk memenuhi pasar di dalam negeri dan luar negeri,” ujarnya, seperti dikutip dalam keterangannya.

Menurut Iwan, pelaksanaan proyek pengembangan industri pangan di Indonesia dan realisasi program “Rendang Goes to Europe” akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian dalam negeri.

Proyek-proyek tersebut, kata dia, akan membuka lapangan kerja dan mendorong produk Indonesia memasuki pasar global.

Disebutkan, pada tahun 2022, Iwan berhasil merealisasikan perjanjian investasi dengan Bella Group Ltd untuk mendirikan pabrik di Bulgaria guna mendukung program Rendang Goes to Europe dan pengembangan pasar pangan Indonesia.

Pabrik rendang ini memiliki lokasi khusus seluas lima ribu meter dari kawasan industri milik Bella Group seluas 20 ribu meter untuk menjaga status kehalalan produk rendang dan produk pangan Indonesia lainnya.

“Pabrik rendang ini merupakan salah satu fasilitas baru dari sembilan pabrik yang mereka (Bella Group) miliki untuk memproduksi makanan seperti pastry, meat process, margarin, minyak dan berbagai varian lainnya,” kata Iwan.

Perusahaan, kata dia, juga memiliki fasilitas logistik dan gudang yang dilengkapi dengan teknologi terkini.

Iwan mengungkapkan, sebagai realisasi awal, pengiriman bumbu rendang asal Indonesia sebanyak 40 ton per bulan akan mulai dikirim pada awal November 2023.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Bella Group Dimitar Mitev mengatakan investasi pembangunan pabrik pengolahan daging di Indonesia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar olahan daging halal di Indonesia seperti sosis, salami, dan ham.

Pengolahannya, kata dia, dilakukan dengan menggunakan teknologi tinggi yang telah diterapkan dan dikembangkan di perusahaannya.

“Indonesia adalah pasar yang besar dengan jumlah penduduk hampir 270 juta jiwa. “Kami yakin dapat mengisi pangsa pasar produk pangan olahan di Indonesia,” kata Dimitar seperti dikutip dalam keterangannya.

Baca juga: Pemprov Sumbar Kunjungi Norwegia untuk Promosikan Rendang dan Kopi

Baca juga: Dubes RI: Rendang Jadi Menu Favorit Buka Puasa di Inggris

UMKM Sumbar mengekspor satu ton bumbu rendang ke Jerman



 

Reporter: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Tia Mutiasari
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version