NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Pertamina Patra Niaga pertama kali membeli sertifikat kredit karbon

Presiden mengatakan, peluncuran pertukaran perdagangan karbon di Indonesia merupakan kontribusi nyata dalam memerangi krisis perubahan iklim, yang hasilnya akan diinvestasikan kembali untuk melindungi lingkungan, melalui pengurangan emisi karbon.

Pasalnya, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam solusi berbasis alam dan merupakan satu-satunya negara yang sekitar 60 persen pemenuhan penurunan emisi karbonnya berasal dari sektor alam.

“Kalau dihitung potensi pertukaran karbon kita bisa mencapai, potensinya Rp 3.000 triliun, bahkan mungkin lebih. Jumlah yang sangat besar, yang tentunya akan menjadi peluang ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan arahnya. dunia sedang menuju ekonomi hijau,” kata Presiden.

Baca juga: Pertamina kembangkan talenta “home chef” melalui BGCC 2023

Presiden juga menyatakan bahwa peluncuran pertukaran karbon akan menjadi langkah besar bagi Indonesia untuk mencapai target kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC).

Senada dengan Presiden, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina Group juga telah mengambil peran penting dalam bisnis dan perdagangan karbon.

“Pertamina Group berkomitmen mengembangkan ekosistem perdagangan karbon berstandar internasional sebagai upaya dan kontribusi nyata mendukung pemerintah dalam penanganan krisis iklim. Pertamina akan berperan sebagai perusahaan terdepan di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung net zero emisi pada tahun 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak baik terhadap lingkungan dan berkelanjutan terhadap tujuan pembangunan lainnya (SDG’s),” kata Nicke.

Reporter : Benardy Ferdiansyah
Redaktur: Nusarina Yuliastuti
HAK CIPTA © ANTARA 2023

2 komentar pada “Pertamina Patra Niaga pertama kali membeli sertifikat kredit karbon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *