NEWS

Perburuan emas nomor estafet cepat Asian Games terhambat kendala komunikasi

Perburuan emas nomor speed relay Asian Games terkendala komunikasi

Shaoxing (ANTARA) – Pelatih tim panjat tebing nasional Hendra Basir mengungkapkan buruknya komunikasi antar atlet menjadi faktor penyebab dua medali emas estafet cepat Asian Games Hangzhou lepas dari tangan Indonesia.Pada Rabu malam di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Center, Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin dan Rahmad Adi Mulyono gagal menyelesaikan final speed relay putra melawan tuan rumah China karena ketahuan mencuri start.

Sementara di nomor putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi, Rajiah Sallsabillah, dan Nurul Iqamah juga harus merelakan emas keduanya untuk dibawa pulang oleh China.

“Kita belum bisa memaksimalkan seluruh potensi emas di bidang kecepatan baik putra maupun putri,” kata Hendra saat ditemui Antara, Rabu.

“Ada banyak variabel yang mempengaruhi risiko pada kategori kecepatan…. Ini bukan karena kami kehilangan kecepatan tetapi kami melakukan beberapa kesalahan.”

Tim estafet cepat putra Indonesia justru tampil sebagai penantang utama setelah mencatatkan waktu tercepat 16,632 detik di atas China pada babak kualifikasi.

Namun, final menjadi ujian sesungguhnya bagi trio Merah Putih.

Veddriq mengaku harus melakukan evaluasi diri setelah melepaskan peluang meraih medali emas di nomor kecepatan individu dan tak ingin terpeleset lagi saat bertarung bersama teman-temannya di nomor estafet.

Atlet berusia 26 tahun asal Pontianak malam ini mendaki nyaris tanpa melakukan kesalahan di final, namun setelah Kiromal selaku pemanjat kedua menyelesaikan pendakiannya, indikator false start menyala bersamaan dengan start Rahmad.

Zhang Liang, Wu Peng, dan Wang Xinshang pun berhak membawa pulang medali emas panjat tebing pertama Tiongkok.

Hendra membenarkan, false start terjadi usai pendakian Rahmat. Pasalnya, Veddriq yang merupakan pendaki pertama terjatuh kurang kencang sehingga perintahnya tidak terdengar oleh pendaki terakhir.

Baca juga: Indonesia raih medali perak estafet cepat putri di Asian Games Hangzhou

“Jadi ada kendala komunikasi antara orang pertama dan orang ketiga… Veddriq harus turun cepat untuk memastikan pendaki ketiga sudah siap.

“Kalau dilihat posisinya di rekaman masih ditarik panitia, kalau mau kasih isyarat ‘jalan’ tidak akan terdengar seperti itu. Kodenya harus dari Veddriq,” kata Hendri .

Usai kompetisi, Veddriq berjanji akan lebih berkonsentrasi.

“Start yang salah adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi, betapa riuhnya penonton dan semangat para pendaki bisa mempengaruhi hal tersebut,” kata pemegang rekor dunia kecepatan individu, Asia, dan Asian Games itu.

Sementara tim putra terlalu cepat mengambil keputusan, tim putri terlalu lambat, kata sang pelatih.

Desak dan Rajiah memimpin setelah pendakian kedua, namun Nurul terpeleset dalam perjalanan menuju finis dan mendapati atlet tuan rumah menyelesaikan lomba pertama dengan catatan waktu 20,925 detik, unggul tiga setengah detik dari catatan waktu 23,506 yang dibuat oleh Si Merah dan tim putih.

“Kami mendapat keunggulan pada pemanjat pertama, kemudian kami masih unggul tipis pada pemanjat kedua, dan komunikasi pada pemanjat ketiga itulah yang akhirnya membuat start kami lambat.

Baca juga: Emas Speed ​​Relay Putra Asian Games Lepas dari Tangan Indonesia

Dan ketika startnya lambat, pemanjat ketiga akan berusaha mencapai finish namun akhirnya terpeleset, kata Hendra.

Menanggapi hasil kurang memuaskan hari ini, Rajiah yang di Asian Games 2018 membantu Indonesia meraih emas di nomor estafet cepat putri, merasa lega.

“Setiap kompetisi pasti ada risikonya dan tidak bisa diprediksi,” kata atlet berusia 24 tahun itu.

Yang kita inginkan adalah emas, namun hari ini kita dihadiahkan perak. Sedih namun kita juga harus bersyukur. Yang pasti ini bukan akhir segalanya, masih ada ajang yang lebih tinggi ke depan seperti Olimpiade. .”

Dua medali perak pada nomor estafet cepat hari ini menambah prestasi tim panjat tebing Indonesia yang sebelumnya membawa pulang medali emas pada nomor kecepatan tunggal putri melalui Desak yang dilengkapi dengan medali perunggu Rajiah Sallsabillah di nomor yang sama. Kemudian Veddriq Leonardo finis ketiga dengan perolehan perunggu di nomor kecepatan tunggal putra.

Wartawan : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Redaktur: Teguh Handoko
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version