NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Perburuan emas nomor estafet cepat Asian Games terhambat kendala komunikasi

Usai kompetisi, Veddriq berjanji akan lebih berkonsentrasi.

“Start yang salah adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi, betapa riuhnya penonton dan semangat para pendaki bisa mempengaruhi hal tersebut,” kata pemegang rekor dunia kecepatan individu, Asia, dan Asian Games itu.

Sementara tim putra terlalu cepat mengambil keputusan, tim putri terlalu lambat, kata sang pelatih.

Desak dan Rajiah memimpin setelah pendakian kedua, namun Nurul terpeleset dalam perjalanan menuju finis dan mendapati atlet tuan rumah menyelesaikan lomba pertama dengan catatan waktu 20,925 detik, unggul tiga setengah detik dari catatan waktu 23,506 yang dibuat oleh Si Merah dan tim putih.

“Kami mendapat keunggulan pada pemanjat pertama, kemudian kami masih unggul tipis pada pemanjat kedua, dan komunikasi pada pemanjat ketiga itulah yang akhirnya membuat start kami lambat.

Baca juga: Emas Speed ​​Relay Putra Asian Games Lepas dari Tangan Indonesia

Dan ketika startnya lambat, pemanjat ketiga akan berusaha mencapai finish namun akhirnya terpeleset, kata Hendra.

Menanggapi hasil kurang memuaskan hari ini, Rajiah yang di Asian Games 2018 membantu Indonesia meraih emas di nomor estafet cepat putri, merasa lega.

“Setiap kompetisi pasti ada risikonya dan tidak bisa diprediksi,” kata atlet berusia 24 tahun itu.

Yang kita inginkan adalah emas, namun hari ini kita dihadiahkan perak. Sedih namun kita juga harus bersyukur. Yang pasti ini bukan akhir segalanya, masih ada ajang yang lebih tinggi ke depan seperti Olimpiade. .”

Dua medali perak pada nomor estafet cepat hari ini menambah prestasi tim panjat tebing Indonesia yang sebelumnya membawa pulang medali emas pada nomor kecepatan tunggal putri melalui Desak yang dilengkapi dengan medali perunggu Rajiah Sallsabillah di nomor yang sama. Kemudian Veddriq Leonardo finis ketiga dengan perolehan perunggu di nomor kecepatan tunggal putra.

Wartawan : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Redaktur: Teguh Handoko
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *